Wisata

Wisatawan Menurun, BTH: 98 Persen Kawasan Wisata di Bali Aman

Selasa, 10 Oktober 2017 - 13:43 | 32.00k
Dewa Gede Ngurah Byomantara, Ketua divisi 3 bagian media Bali Tourism Hospitality (BTH),  Selasa (10/10/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)
Dewa Gede Ngurah Byomantara, Ketua divisi 3 bagian media Bali Tourism Hospitality (BTH), Selasa (10/10/2017). (Foto: Khadafi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Naiknya status level lV (Awas) Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, memberikan efek besar bagi pariwisata di Bali.

Hal ini bisa dilihat dari tingginya tingkat pembatalan pemesanan kamar hotel dan kujungan ke Bali mencapi sekitar 15 sampai 20 persen.

Hal itu dinyatakan oleh Dewa Gede Ngurah Byomantara, Ketua divisi 3 bagian media Bali Tourism Hospitality (BTH) .

Menurutnya menurunnya tingkat wisatawan ke Bali tak lepas dari gejala level awas Gunung Agung yang ditetapkan oleh BNPB. Selain itu banyaknya juga berita hoax yang menyampaikan bahwa Gunung Agung sudah erupsi atau jika Gunung Agung meletus efeknya akan mengenai seluruh Bali. 

"Dari BNPB radius yang tidak aman itu 12 kilometer dari Gunung Agung, selain dari kawasan itu kami yakini aman. Untuk itu kami mencoba memberikan informasi yang sebanyak mungkin atau mensolisasikan agar imej Bali tetap baik. Seandainya Gunung Agung erupsi tidak akan menjadi becana dan hal ini kami juga tekankan pada media asing akan kenyataan yang ada di Bali," ucapnya, Selasa (10/10/2017).

Menurut Byomantara, situasi terkait Gunung Agung harus selalu di sosialisasikan, karena tidak semua kawasan di Bali masuk kawasan berbahaya. Apalagi di Kuta, Legian, Nusa Dua, Sanur adalah kantong-kantong besar wisatawan yang hampir 70 persen ada disana.

"Sesuai dari informasi BNPB, 98 persen kawasan wisatawan itu masih aman. Hanya 2 persen yang masuk rawan, itu hanya daerah Besakih, Tulamben. Wisata Tirta Gangga dan Candi Dase itu masih daerah aman. Jadi di daerah lain seperti Kuta, Nusa Dua, Sanur yang jaraknya 70 kilo meter itu masih jauh dan itu benar aman buat pariwisatawan," imbuhnya

Terkait pembatalan wisata yang membatalkan belibur di Bali, menurut Byomantara memang ada tapi menurutnya belum bisa memberikan data yang akurat

"Namun kami baru memprediksi berkisar 15 sampai 20 persen. Tapi prinsip pemerintah Indonesia berusaha menyakinkan bahwa sebagian besar Bali masih aman. Data itu kami dapatkan tanggal (07/10/2017) kemarin, namun tidak seluruhnya, ada sekitar 15 sampai 20 persen yang cancel tapi masih belum akurat," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES