Ishak Mekki dan Harmoko Hadiri Dies Natalis Stispol Candradimuka

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, H. Ishak Mekki dipastikan akan menghadiri puncak Dies Natalis ke 50 Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Candradimuka (Stisipol ‘C’) Palembang, pada Sabtu (28/10/2017) mendatang.

Kepastian kehadiran orang nomor dua di Sumsel ini disampaikan Ketua Stisipol ‘C’, Dr. Lies Hapsari kepada media seusai diterima Wagub di kediaman dinasnya, Senin (9/10/2017).

Menurut Lies, kehadirannya bersama panitia Dies Natalis ke 50 Stisipol ke Wagub dalam rangka mengundang sekaligus melaporkan serangkaian kegiatan dalam rangka ulang tahun emas Sekolah Tinggi yang dipimpinnya.

Berbagai kegiatan yang bakal dilaksanakan dalam rangka acara itu di antaranya, jalan santai, seminar, kuliah umum dan resepsi puncak Dies Natalis.

“Alhamdulillah kami diterima dengan senang hati oleh pak Wagub, dan beliau menyatakan kesediaannya untuk mengikuti serangkaian acara yang bakal kami gelar tersebut,” kata Lies Hapsari yang merupakan putri sulung dari pendiri Stisipol ‘C’, DR.H. Ismail Djalili (alm).

Kepadanya, Wagub Ishak Mekki menyatakan akan hadir di acara-acara yang bakal digelar, seperti puncak acara yang menurutnya akan dihadiri oleh mantan Menteri Penerangan RI era Presiden Soeharto, DR. H. Harmoko.

Mengapa Harmoko yang juga mantan Ketua Umum PWI itu turut diundang? Menurut Lies, karena yang bersangkutan adalah salah satu teman pendiri Stisipol ‘C’ dan turut andil memberikan nama Candradimuka.

“Saat itu Sekolah Tinggi tersebut didirikan masih berstatus akademi yakni Akademi Publisistik Candradimuka Palembang (APCP). Sedangkan nama Candradimuka itu almarhum (Ismail Djalili) bersama pak Harmoko yang menamainya,” tutur Lies berhistoria.

Wagub Sumsel, H. Ishak Mekki ketika dimintai komentarnya seputar kunjungan Ketua Stisipol ‘C’ itu membenarkan bahwa dia akan menghadiri acara Dies Natalis ke 50 Stisipol ‘C’.

Menurutnya, selain dia merasa terpanggil untuk turut serta memberikan motivasi atas dunia pendidikan tinggi seperti yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan sebagaimana Stisipol, juga karena keterkaitan historikal terhadap pendiri sekolah itu, DR. H. Ismail Djalili.

Kata Ishak, Ismail merupakan tokoh birokrat Sumsel, tokoh pendidikan, tokoh pers Sumsel dan beliau juga adalah anak seorang pejuang yang berteman dengan orang tua saya semasa hidup di kampung.

"Jadi adalah wajar jika kita di era kekinian senantiasa terus mengenang jasa-jasa para pendahulu sekaligus meneruskan berbagai perjuangannya terutama melanjutkan perjuangannya di dunia pendidikan seperti saat ini,” pungkas Ishak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement