Pangdivif 2 Kostrad: Dengan Film 'Merah Putih Memanggil' Semoga Cita-Cita Indonesia Bisa Tercapai

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Apresiasi luar biasa atas diluncurkannya Film ‘Merah Putih Memanggil’ dari dari banyak pihak. Salah satunya usai nobar Film tersebut di Cinema 21 Dieng, Kota Malang. Banyak elemen ikut nobar film tersebut. Sebanyak 450 orang nobar film tersebut.

Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Agus Suhardi, yang ikut memantau acara nobar tersebut menyampaikan banyak hal. Dia berharap, semoga dengan lahirnya film tersebut kecintaan pada NKRI semakin tertanam dalam jiwa rakyat Indonesia.

“Nobar yang digelar oleh PD XIII GM FKPPI Jawa Timur itu cukup  luar biasa. Terima kasih GM FKPPI Jatim. Semoga dengan nobar film itu, apa yang dicita-citakan Indonesia bias tercapai,” katanya, kepada TIMES Indonesia, sebelum acara Nobar di mulai.

Film tersebut diproduksi salah satu tujuannya, untuk menanamkan jiwa NKRI pada rakyat Indonesia. Terutama bagi anggota TNI. “Nasionalisme adalah hal utama. Jangan sampai goyah. Harus selalu tertanam dalam jiwa kita masing-masing,” tegasnya.

Saat Film tersebut ditayangkan, ratusan penonton terlihat serius dan menjiwai adegan yang ada dalam film tersebut. CUkup menegangkan dan membuat penonton terharu dengan adegan salah satu prajurit yang rela mati demi NKRI.

“Senjata adalah istri pertama, istri kedua di rumah,” celetuk salah satu prajurit saat menghadapi teroris di tengah hutan.

Diketahui, nonton bareng tersebut adalah dalam rangka perayaan HUT Ke-72 TNI dan HUT Ke-39 FKPPI, PD XIII GM FKPPI Jawa Timur. Sebagai penyelenggara adalah Gelora 171717, Kodam V Brawijaya, Divisi 2 Kostrad, Korem 083 Baladhika Jaya, Kodim 0833 Kota Malang, Kodim 0818 Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Film 'Merah Putih Memanggil' itu bercerita tentang pasukan khusus TNI yang dibuat untuk merayakan HUT TNI ke-72. Film tersebut digarap atas kerja sama Puspen TNI dengan Tebe Silalahi Pictures.

Cerita dalam film itu, adalah tentang pasukan khusus TNI yang berjuang menyelamatkan penumpang sebuah kapal pesiar dari sandera teroris internasional. Film itu dibintangi antara lain oleh Prisa Nasution dan Maruli Tampubolon.

Selain itu, ada pula sembilan prajurit Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL, dan Paskhas TNI AU yang bermain dalam film tersebut.

Bahkan, armada tempur, seperti pesawat Sukhoi SU 30, KRI Diponegoro, dan kapal selam Nagapasa, juga turut digunakan dalam film tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement