Nobar Film 'Merah Putih Memanggil', Semakin Cinta NKRI

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ratusan warga dan petinggi TNI-Polri serta masyarakat umum, pelajar dan santri, nonton bareng (nobar) Film ‘Merah Putih Memanggil’ di Cinema 21 Dieng, Kota Malang. Dengan nobar tersebut, jelas menambah kecintaan pada NKRI dan Pancasila.

Hal tersebut disampaikan Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Nurul Yakin, kepada TIMES Indonesia, ditemui usai nobar, Senin (9/10/2017).

“Saya sangat apresiasi semangat warga masyarakat yang datang berbondong-bondong untuk menonton Film Merah Putih Memanggil,” akunya.

Selepas menonton kata dia, jelas bisa dipastikan rasa cinta tanah air dan nasionalisme akan meningkat. Mengingat konten filmnya sarat akan adegan heroik dan patriotik. Pembuktiannya atas kecintaannya pada Merah Putih,” katanya.

Oleh karenanya beber Nurul Yakin, semakin banyak yang menonton Film tersebut, akan semakin bagus kecintaannya pada NKRI. “Film itu penting dan perlu untuk di nonton oleh masyarakat umum atau rakyat Indonesia,” katanya.

Film tersebut tambah dia, juga merupakan media yang bagus bagi orang diluar militer. Hal itu untuk lebih memahami profesi tentara. Bahwa semboyan tugas adalah kehormatan dan tugas diatas segala-galanya bagi tentara.

“Dalam Film itu, perjuangan tentara dapat divisualkan dengan sangat baik. Bagi kami prajurit, menjadi tentara bukan sekedar profesi, melainkan lebih kepada "Way of Life",” tegasnya.

Diketahui, nonton bareng tersebut adalah dalam rangka perayaan HUT Ke-72 TNI dan HUT Ke-39 FKPPI, PD XIII GM FKPPI Jawa Timur. Sebagai penyelenggara adalah Gelora 171717, Kodam V Brawijaya, Divisi 2 Kostrad, Korem 083 Baladhika Jaya, Kodim 0833 Kota Malang, Kodim 0818 Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Film 'Merah Putih Memanggil' itu bercerita tentang pasukan khusus TNI yang dibuat untuk merayakan HUT TNI ke-72. Film tersebut digarap atas kerja sama Puspen TNI dengan Tebe Silalahi Pictures.

Cerita dalam film itu, adalah tentang pasukan khusus TNI yang berjuang menyelamatkan penumpang sebuah kapal pesiar dari sandera teroris internasional. Film itu dibintangi antara lain oleh Prisa Nasution dan Maruli Tampubolon.

Selain itu, ada pula sembilan prajurit Kopassus TNI AD, Marinir TNI AL, dan Paskhas TNI AU yang bermain dalam film tersebut.

Bahkan, armada tempur, seperti pesawat Sukhoi SU 30, KRI Diponegoro, dan kapal selam Nagapasa, juga turut digunakan dalam film tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement