Wisata

Jembatan Kaca Kampung Warna-Warni Hadirkan Sensasi Melintas Sungai Brantas

Senin, 09 Oktober 2017 - 10:50 | 175.14k
Wali Kota Malang bersama jajaran forkopimda melintasi jembatan kaca di atas sungai Brantas. (Foto: Imadudin/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang bersama jajaran forkopimda melintasi jembatan kaca di atas sungai Brantas. (Foto: Imadudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jembatan kaca yang menghubungkan dua kampung tematik yakni, Kampung Wisata Jodipan (KWJ) di Kelurahan Jodipan dan Kampung Tridi di Kelurahan Kesatrian, Kota Malang, Jawa Timur, mulai Senin (9/10/2017) hari ini sudah dibuka untuk umum.

Jembatan kaca yang pertama berdiri di atas Sungai Brantas  dan dibangun mirip seperti jembatan kaca yang ada di Zhangjiajie, China ini diresmikan oleh Wali Kota Malang Mochamad Anton. Peresmian juga dilakukan bersama dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan, dan Vice President PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana) Steven Antonius Sugiharto.

Jembatan didominasi warna kuning emas ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter. Jembatan ini bisa digunakan dua jalur atau dua orang yang berjalan berpapasan. Untuk kekuatannya, jembatan yang dibangun selama lima bulan ini bisa menampung sekitar 50 orang dengan beban maksimal 250 kilogram.

Peresmian-Jembatan-Kaca-2u0ope.jpg

Jembatan kaca yang dibangun pada 8 Mei dan selesai pada 7 Oktober 2017 ini merupakan hasil desain dua mahasiswa Teknik Sipil UMM, yaitu Mahatma Aji dan Khoriul di bawah binaan dosen Ir. Lukito Prasetyo.

Keduanya juga merupakan mahasiswa berprestasi peraih Juara Umum Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Tahun 2015. Sedangkan untuk pembangunan, mereka difasilitasi oleh Indana, pemilik produk Mix One.

Lukito mengatakan jembatan ini bukan hanya berfungsi sebagai penghubung semata, tapi juga memiliki nilai estetika. Jembatan gantung yang beralaskan kaca sebagai pijakannya ini dapat menampilkan keindahan jika disorot lampu di malam hari.

"Material pijakan kaca dapat memperlihatkan lampu-lampu yang indah,” kata Lukito.

Sedangkan, Vice Presiden Indiana Steven menjelaskan, tak sedikit biaya dihabiskan untuk pembuatan jembatan kaca. Ada sekitar enam ton cat tersalurkan untuk memperindah KWJ dan Kampung Tridi. 

“Indana akan terus mendukung pembangunan di Kota Malang, sebagai wujud kepedulian sosial dan bentuk terima kasih kami pada warga,” ucapnya.

Sebelumnya, Indana telah banyak menyelesaikan program CSR, diantaranya Kampung Hijau Decofresh, Kampung Warna-warni (KWJ), Kampung Tridi, Kampung Putih, dan mural flyover Arjosari.

Peresmian-Jembatan-Kaca-33MiS.jpg

Saat ini, Indana juga tengah mengerjakan Kampung Arema yang posisinya berada tepat di sebelah barat Kampung KWJ dan Kampung Tridi. Berbeda dengan konsep sebelumnya, Kampung Arema identik warna biru di tiap-tiap dinding dan atapnya.

Wali Kota Malang, Anton menyebutkan jembatan ini diharapkan mampu menjadi upaya peningkatan ekonomi kerakyatan antar kedua kampung. Ia juga  berharap jembatan ini meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung di Kota Malang.

"Saya harapkan ini bisa menjadi jembatan yang meningkatkan jalur ekonomi keeakyatan antar kedua kampung," kata Anton.

Jembatan Kaca ini menjadi fasilitas baru bagi warga sekaligus alternatif bagi pengunjung. Anton juga berharap jembatan ini mempermudah akses, kekerabatan antar kampung pun kian rekat untuk mempercantik Kota Malang.

"Kaca yang transparan memiliki sensasi tersendiri layaknya jembatan kaca di Zhangjiajie China. Saya harap warga dan pengunjung bisa menikmati pemandangan dasar sungai dari atas jembatan kaca," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES