Entertainment HUT ke 72 TNI 2017

Kisah Prisia dan Maruli saat Syuting Merah Putih Memanggil

Senin, 09 Oktober 2017 - 11:21 | 314.24k
Film Merah Putih Memanggil. (GRAFIS TIMES Indonesia)
Film Merah Putih Memanggil. (GRAFIS TIMES Indonesia)
FOKUS

HUT ke 72 TNI 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemeran utama film Merah Putih Memanggil Maruli Tampubolon dan Prisia Nasution memiliki kisah tersendiri saat menjalani syuting. 

Film yang menggunakan persenjataan dan kendaraan tempur asli itu membuat Prisia dan Maruli harus kuat dan tangguh layaknya prajurit TNI.  

Prisia mengaku mengalami kesulitan tersendiri saat menjalani proses syuting. Maklum, dalam film yang kental dengan unsur laga ini dirinya harus belajar menggunakan berbagai jenis senjata.

"Kesulitannya itu pas awal-awal aku harus pengenalan terhadap senjata, bagaimana cara menembak, segala macam," jelasnya.

BACA JUGA: Kisah Heroik TNI dalam Merah Putih Memanggil

Namun unum fisik dia mengaku tak mengalami kendala,  sebab Prisia memang hobi berolahraga.

"Kalau soal fisik segala macam untungnya saya sebelumnya kan suka olahraga, jadi enggak terlalu banyak beda," kata Prisia yang memerankan sebagai dokter dalam pasukan TNI.

Sementara itu Maruli Tampubolon mengaku selama proses syuting mampu mengubah kebiasaan buruknya. Ia kini lebih disiplin seperti keseharian prajurit. 

"Ya saya lebih disiplin,  terutama untuk kebersihan,  saya lihat prajurit cuci rompi sendiri, dan itu juga saya lakukan, bahkan sampai sekarang," ucapnya. 

Berbaur dengan prajurit TNI selama dua bulan membuat Maruli banyak belajar. Terutama kerasnya kehidupan para tentara saat sedang melakukan sebuah operasi. 

Meski hanya akting, Maruli Tampubolon yang berperan sebagai Kapten Norman di film ini, harus membawa persenjataan dan perlengkapan tentara orisinal.

"Senjatanya saja beratnya lebih dari tiga kilogram. Belum di tas, ransum dan semuanya, total sekitar 7-8 kilogram," ujarnya.

BACA JUGA: Tentara dan Senjata Beneran di Film Merah Putih Memanggil

Lokasi syuting yang terletak di Gunung Bundar, Bogor tersebut, Maruli dan pemain lain kerap menjelajahi medan yang sulit. Dan tentu pengambilan gambarnya tidak dilakukan sekali-dua kali saja. Tak heran bila saat itu kakinya pecah-pecah dan melepuh.

Cara mengatasinya, Maruli mengaku dapat tips dari prajurit. "Mereka pakai minyak tawon,  yaa saya coba pakai eeh ternyata manjur,"  kata dia. 

Jadilah saat sebelum tidur, ia kerap membalurkan minyak beraroma khas ini ke kakinya. "Lama-lama oke juga. Saya bisa berjalan di atas bara api ini," kata Maruli berseloroh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES