Kuliner

Ini Dia Soto Khas Kraksaan Warisan Leluhur

Senin, 09 Oktober 2017 - 00:37 | 131.14k
Kuliner Soto Pak Koya yang populer di Kraksaan, Probolinggo (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)
Kuliner Soto Pak Koya yang populer di Kraksaan, Probolinggo (foto: Iqbal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika anda berkunjung atau lewat di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, anda bisa rehat sejenak dan menjajal kuliner khas di sini: Soto Pak Koya.

Warung soto ini, terletak di Jl Mayjend Sutoyo, tak jauh dari alun-alun atau kantor bupati setempat.

Dari alun-alun, anda tinggal belok ke utara melewati jalan di samping Gedung Islamic Centre. Kemudian belok ke barat sekitar 300 meter. Tepat di tepi jalan, anda akan melihat papan nama bertuliskan Soto Pak Koya.

Warung ini cukup masyhur. Apalagi kalau bukan karena citarasanya yang berbeda dibandingkan dengan soto lainnya.

Karenanya, jangan heran jika warung yang buka mulai pukul 06.00 WIB sampai 21.00 WIB ini, seakan tak pernah sepi pembeli.

Meski rentang waktu buka cukup lama, jangan lantas memilih waktu akhir untuk mencicipi. Karena bisa jadi anda akan kecela karena stok telah habis sebelum jam tutup.

"Sering habis sebelum itu," kata pemilik warung soto ini, Kumala Ratna Dewi (34), Sabtu (7/10/2017) petang. Ketika itu terjadi, warung tutup. Dan bagi anda yang tak kebagian, harus rela menunggu esok hari, seperti yang dialami TIMES Indonesia Jumat (6/10/2017) malam.

Padahal dalam sehari, warung ini menghabiskan 20 ekor ayam. Setiap empat ekor ayam, menghasilkan 100 mangkok/porsi. Itu artinya saban hari, warung ini menghabiskan 500 mangkok/porsi.

Berbeda dengan soto umumnya, Soto Pak Koya memasukkan singkong goreng sebagai ciri khas, dan tentu saja koya. Cukup dengan uang Rp 10.000, anda bisa mencicipi soto khas Kraksaan yang dikelola secara turun-temurun ini.

Untuk sajiannya, anda bisa pesan soto bersama nasi, atau bersama lontong dengan tarif yang sama. "Untuk Kraksaan, ini adah soto nomor satu memang," kata Taufir, salah satu pelanggan soto ini.

Untuk seporsi soto ayam khas Kraksaan terdiri dari nasi putih yang ditaruh di dalam mangkuk dan ditambah dengan kecambah, irisan daging ayam dan sejumput singkong goreng (bola-bola singkong). Kemudian disiram dengan kuah soto dan di atasnya ditambahkan bubuk koya yang cukup banyak.

Soto ini tak hanya masyhur di tingkat lokal berkat citarasanya. Tengok saja catatan 1992 silam, soto ini menang dalam lomba masakan khas tingkat Jawa Timur. Saat itu yang mengelola warung secara penuh adalah Hj. Mardiyah, ibu dari Dewi.

Dewi bercerita, Soto Pak Koya telah ada sejak tahun 1987-an. "Nama Pak Koya itu bukan karena pakai koya. Nama orangnya memang koya. Itu kakeknya ibu," terang Dewi.

Setelah Pak Koya, pengelolaan warung soto dilakukan oleh anaknya Pak Koya yang bernama Satemi. Dari Satemi, kemudian diturunkan ke Hj. Mardiyah hingga kini. Hj. Mardiyah, mengelola bersama anaknya, Kumala Ratna Dewi.

Bila pagi, warung dijaga oleh Hj. Mardiyah. Sedankan sorenya, giliran Dewi yang melayani pemburu kuliner, dengan dibantu oleh 10 orang karyawan. "Sudah empat generasi sampai sekarang," ujar Dewi.

Dulu, warung Soto Pak Koya ini berada di tepi Jl Panglima Sudirman, Kota Kraksaan. Kemudian pindah ke Jl Rengganis, tepat di sisi utara Masjid Agung Ar-Raudlah, Kraksaan yang tak begitu jauh dari lokasi semula.

Kemudian pada 2015, warung ini kembali pindah ke Jl Mayjend Sutoyo, yang juga tak terlalu jauh. "Dulu yang ditempati lahannya pemkab, dan mau dibangun gedung," kata Dewi seputar alasan pindah. Kini, warung Soto Khas Kraksaan ini, berada di rumah Dewi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES