Kisah Heroik TNI dalam Merah Putih Memanggil

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kisah heroik TNI tak hanya dapat disaksikan saat peringatan puncak HUT TNI ke 72 lalu. Kisah juga diceritakan pada film yang berjudul "Merah Putih Memanggil" garapan rumah produksi TeBe Silalahi.

Film yang dibintangi oleh Maruli Tampubolon, Prisia Nasution dan Ariyo Wahab in bercerita tentang pembajakan kapal pesiar berbendera Indonesia oleh kelompok teroris internasional.

Pimpinan teroris Diego diperankan oleh Ariyo Wahab, si bengis. Ia dibantu oleh kaki tangannya yang bernama Lopez (Restu Sinaga). Mereka adalah kelompok teroris yang menduduki negara fiktif Tongo, tetangga Indonesia.

Kelompok teroris ini berhasil menyandera beberapa awak kapal pesiar yang terdiri dari orang Indonesia dan warga Perancis. Mereka meminta uang tebusan kepada negara yang warganya disandera. Jika tak dituruti, mereka tak segan membunuh sandera.

Pemerintah Tongo tak mampu menangani agresifnya kelompok teroris tersebut. Mereka lalu memberikan akses kepada TNI untuk menyelamatkan para sandera.

Norman (Maruli) yang merupakan komandan anti teror Kopassus ditugaskan untuk menyelamatkan sandera. Timnya dibantu oleh pasukan gabungan dari unsur TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Mereka hanya memiliki waktu 48 jam untuk menyelamatkan sandera.

Keseruan terasa saat operasi penyelamatan, aksi tembak-tembakan antara pasukan TNI dengan teroris tak bisa dihindari. Bahkan memakan korban jiwa dari kedua belah pihak.

Meskipun pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan para sandera dalam prosedur misi awalnya, mereka malah diburu dan dikejar-kejar oleh pasukan pemberontak.

Sutradara Mirwan Suwarso cukup lihai memadukan para aktor dengan prajurit TNI yang dilibatkan dalam film tersebut. Aksi laga prajurit memukau penonton. 

Selain prajurit TNI, berbagai peralatan militer TNI juga dipergunakan dalam film tersebut. Peralatan itu adalah pesawat tempur, helikopter, KRI Diponegoro, tank amfibi, dan kapal selam.

Film Merah Putih Memanggil sudah tayang serentak di seluruh jaringan bioskop Tanah Air pada 5 Oktober 2017.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement