Peristiwa Nasional Indonesia Membaur

Panglima TNI akan Hadiri Dialog Ketahanan Informasi di Malang

Sabtu, 07 Oktober 2017 - 12:33 | 40.65k
Dialog Ketahanan Informasi dalam rangka HUT Ke- 72 TNI dan HUT Ke-39 FKPPI yang akan digelar di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang (Grafis: TIMES Indonesia)
Dialog Ketahanan Informasi dalam rangka HUT Ke- 72 TNI dan HUT Ke-39 FKPPI yang akan digelar di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Membaur

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketahanan Informasi Nasional menjadi salah satu bagian utama untuk menjaga dan merawat Ketahanan Nasional. Terutama di era digital saat ini. Untuk memperkuat hal tersebut, dalam rangka HUT Ke- 72 TNI dan HUT Ke-39 FKPPI akan menghadirkan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dalam “Dialog Ketahanan Nasional”.

Dialog Ketahanan Informasi Nasional adalah rangkaian acara dari “Indonesia Membaur” yang dipersembahkan oleh Gelora 171717 yang bekerja sama dengan Mabes TNI dan PD XIII GM FKPPI Jawa Timur, dengan support media TIMES Indonesia, Malang Post serta Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Timur.

Dialog akan digelar di kampus Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Jawa Timur, 27 Oktober 2017, pada pukul 13.00 WIB. Peserta dalam dialog itu adalah 3 ribu mahasiswa dan Forum Rektor Jawa Timur serta perwakilan dari banyak organisasi masyarakat dan pemuda yang ada di Jawa Timur.

Menurut Ketua PD XIII GM FKPPI Jawa Timur, Ir R Agoes Soerjanto, dialog Ketahanan Informasi Nasional akan digelar setelah melihat kondisi ketahanan informasi nasional saat ini. Ancaman Proxy War juga sudah di depan mata.

“Dari itu, Ketahanan Informasi Nasional kami nilai sangat dibutuhkan bagi generasi masa depan. Karena informasi itu harus dibentengi. Terus diperkuat menghadapi era digital yang banjir informasi. Baik informasi hoax dan sejenisnya. Yang jelas bagian dari ancaman bagi generasi negeri ini,” katanya, Sabtu (7/10/2017).

Masyarakat dan generasi muda masa depan jelas Agoes harus melek informasi dan teknologi.  “Terutama bagi mahasiswa dan generasi masa depan. Jangan sampai generasi masa depan atau Generasi Melinial dan Generasi Z gagal paham teknologi dan memaknai sejarah dan nasionalisme,” katanya.

Yang lebih penting lagi katanya, generasi masa depan, jangan sampai gagal paham soal sejarah perjuangan NKRI dan para pahlawan yang berjuang memerdekaan bangsa ini.

“Karena saya melihat banyak generasi muda yang memahami dan memaknai sejarah negeri ini sesuai dengan selera dan pemikirannya sendiri. Ini bahaya atas ketahanan dan nasionalisme bangsa kita,” ungkapnya.

Dari itu, sudah saatnya anak bangsa dan pemangku kepentingan di negara ini, terus menggelorakan ketahanan informasi nasional.

“Karena saat ini negara kita itu sudah melek informasi. Bisnis berbasis digital atau online sangat berkembang pesat dan bahkan terbesar dibanding negara lainnya,” katanya.

Hal itu beber Agoes, bisa dibuktikan dengan maraknya bisnis berbasis digital atau aplikasi. Karena itu, jangan sampai Indonesia itu terpecah dan terbelah akibat tak memahami kondisi perkembangan global dan era digital.

“Mari bersama-sama gelorakan membangun negeri dengan inovasi dan kreasi. Supaya terbangun jiwa inspiratif dan demokratis di negeri ini,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES