Agen Wisata Diimbau Tidak Menjual Paket Tour Gunung Agung
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peristiwa erupsi Gunung Agung bagi sebagian turis adalah hal yang sangat dinantikan. Tidak jarang turis datang khusus untuk menyaksikan fenomena gunung api meletus.
Namun terkait ini, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meminta kepada pelaku usaha tidak menjual paket wisata Gunung Agung.
Hal tersebut diungkapkannya saat bertemu dengan pelaku usaha pariwisata di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (3/10/2017).
"Kami minta pelaku pariwisata tidak menjual paket wisata Gunung Agung. Kalau Gunung Batur boleh saja," ucapnya
Seperti diketahui semenjak adanya status Gunung Agung menjadi awas, dunia pariwisata di Bali sedikit menurun. Menurutnya penurunan tersebut merupakan hal yang wajar.
"Dengan situasi saat ini. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali hal yang wajar. Dan mudah-mudahan tidak banyak-banyak amat," ungkapnya
Sementara itu, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali, I Ketut Ardana menyatakan, sejak status Gunung Agung menjadi awas ada pembatalan kedatangan wisatawan asing ke Bali.
Dia menjelaskan, data dari travel miliknya ada 1 grup sekitar 30 orang dari Thailand yang membatalkan kunjungan pada Oktober ini. Kemudian ada grup dari Eropa sekitar 16 orang yang juga membatalkan kunjungan pada November mendatang.
Lalu, lanjut Ardana ada beberapa free individual traveler (FIT) juga memutuskan membatalkan kunjungan ke Bali. "Memang ada tetapi masih tergolong kecil,"ujarnya di Denpasar.
Ardana menyatakan, bahwa informasi tentang Gunung Agung banyak yang salah paham. Bahkan ada temannya di Tiongkok yang menyatakan Gunung Agung sudah meletus.
Ardana mengaku sempat dipanggil Konsulat Jenderal Tiongkok, untuk menanyakan keadaan dan kondisi Gunung Agung.
"Memang harus ada statmen dari pemerintah yang nantinya akan kami pakai dasar untuk menginformasikan situasi Bali saat ini," ucapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Bali |