Peristiwa Daerah Hari Batik Nasional 2017

Sebagai Simbol Toleran, Batik Harus Terus Lestari

Senin, 02 Oktober 2017 - 17:11 | 31.61k
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji saat menari bersama model batik. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji saat menari bersama model batik. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
FOKUS

Hari Batik Nasional 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan batik merupakan budaya yang harus dilestarikan dan dikembaghkan.

Sutiaji menyebutkan budaya batik kini telah mengangkat ekonomi kerakyatan. Karena itu, ia berharap batik Kota Malang harus terus dilestarikan.

"Kami harap batik sebagai simbol toleransi ini bisa terus dilestarikan dan dikembangkan," kata Sutiaji.

Batikbysim.jpg

Sutiaji mengatakan untuk melestarikan budaya ini, Pemkot berencana menggelar perlombaan batik malangan, yang identik dengan motif bunga teratai, topeng malangan dan pohon trembesi.

"Lomba ini akan ditindak lanjuti untuk menjadi seragam batik sebagai cara melestarikan batik khas malangan," tambahnya.

Sutiaji juga berharap dengan adanya lomba batik ini, diharapkan ekonomi masyarakat akan turut naik. Sebab, banyak industei batik yang ada di Kota Malang yang butuh untuk terus dikembangkan.

Hari-BatikiXFY5.jpg

"Kami harap ini akan menjadi viral batik malangan, sehingga dikenal di berbagai wilayah dan meningkatkan ekonomi," tandasnya.

Sebelumnya, dalam peringatan batik di Kota Malang, generasi muda mendeklarasikan batik menjadi simbol toleransi. Deklarasi ini, dipimpin oleh Anggota DPR RI Komisi VI, Rieke Dyan Pitaloka, dalam acara Batik World Tolerance di Balai Kota Malang, Senin (2/10/2017). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES