Desa Gelung Situbondo Resmikan BUMDes dan Wisata Bahari Nelayan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ajang Festival Nelayan tahun 2017, menjadi moment istimewa bagi Pemerintah Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pada acara yang dibuka Sabtu (30/9/2017) itu, Pemerintah Desa Gelung meresmikan Badan Usaha miliki Desa (BUMDes) “Jasa Abadi“ dan Grand Wisata Bahari Kampung Nelayan di pantai pathek Desa Gelung.
BUMDes milik Desa Gelung ini awalnya adalah mengembangkan produk rumahan dan hasil olahan masyarakat sebagai wadah untuk kesejahteraan masyarakat yaitu kerupuk Rengginang.
Dalam perkembanganya, Pemdes Gelung melakukan kaji banding ke Kabupaten Banyuwangi dengan melihat pengembangan BUMDes melalui Budi Daya Ikan Kerapu dan rumah apung yang dikelola oleh masyarakat nelayan.
Kepala Desa Gelung, Djasmoto mengungkapkan bahwa BUMDes Jasa Abadi akan dikembangkan ke sektor budi daya dan wisata bahari karena Desa Gelung banyak potensi yang harus dikembangkan.
“Tahun ini kita fokus untuk mengembangkan BUMDes di sektor wisata dan budi daya ikan, Upaya kita untuk mengembangkan BUMDes adalah komitmen bersama pengurus BUMDes dan hasil musyawarah dengan beberapa pemangku kepentingan yang ada di Desa Gelung,“ ungkapnya.
Di hadapan para tamu undangan, Djasmoto yakin apa yang telah dimulainya ini merupakan titik awal untuk mengembangkan dan menonjolkan potensi laut untuk Kota Santri Bumi Sholawat Nariyah yang kaya akan potensi laut dan mempunyai panjang pantai sepanjang 120 kilometer.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo, Suraji mengatakan bahwa Desa Gelung sudah menangkap apa yang sudah menjadi Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Situbondo.
“Desa Gelung sudah mulai bergeliat dalam sektor pengembangan hasil laut, Misalnya budi daya ikan kerapu dan udang vaname dengan keramba yang di atasnya rumah apung,“ katanya.
Suraji mengatakan bahwa bibit kerapu yang ada di Kabupaten Situbondo adalah bibit unggulan dan terbaik secara nasional, sesuai dengan data Balai Budidaya Air Payau (BBAP) di Kabupaten Situbondo.
”Jika bibit kerapu di Kabupaten Situbondo anjlok maka secara nasioanal bibit kerapu akan anjlok,“ tambahnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Situbondo |