Peristiwa Daerah

Perkebunan Glenmore Penyedia Kakao Mulia Terbaik di Dunia

Kamis, 28 September 2017 - 21:43 | 117.84k
Mandor Perkebunan Kakao Kendenglembu, (dari kiri) Fatoni, Ibadullah, dan Asmawi saat menunjukkan tanaman Kakao Edel di Perkebunan Dusun Kakao, Kendenglembu, Glenmore (Foto: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
Mandor Perkebunan Kakao Kendenglembu, (dari kiri) Fatoni, Ibadullah, dan Asmawi saat menunjukkan tanaman Kakao Edel di Perkebunan Dusun Kakao, Kendenglembu, Glenmore (Foto: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tanaman kakao atau yang biasa disebut coklat yang ada di perkebunan Dusun Kakao, Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi itu ternyata menyimpan jenis kakao dengan kualitas unggulan, yakni jenis Kakao Mulia (Edel cacao).

Kakao jenis ini jarang ditemui di negara-negara lainnya, dan di Indonesia hanya ada di Perkebunan tersebut yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII.

Ciri-ciri buah kakao jenis Edel ini berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaan kasar, dagig tipis, dan ketika masak mudah untuk dibelah. Sedang saat masih muda kakao Ebel berwarna merah dan ketika masak akan berubah oranye dan bijinya berwarna putih bersih dan memiliki berat kering rata-rata 1,2 gram.

Yang menjadikan produk ini unggul karena didukung dari aroma dan rasanya yang kuat, titik lelehnya tinggi, dan lemaknya juga tinggi, sehingga banyak dijadikan sebagai campuran bahan kosmetik seperti lipstik.

Manejer Perkebunan Kakao Kendenglembu, Titon Tantular mengatakan potensi yang dihasilkan dari perkebunan tersebut sangat besar karena harga biji kakao kering per kilogram nya mencapai 7 sampai 8 dolar AS. Harga ini sangat tinggi dibanding kakao biasa yang harganya 2 sampai 3 dolar AS per kilogram kering. Hal ini juga mendapat perhatian khusus dari Bupati Banyuwangi, Abdullah Azhar Anas.

"Setelah Bupati Anas mengetahui, di sini akan dibangun wisata agro yang ada unsur edukasinya," kata Titon saat ditemui di kafe kakao, Kamis (28/9/2017).

Nantinya para pengunjung akan dikenalkan mulai pembibitan, penanaman, pengolahan hingga menjadi permen, minuman dan coklat kemasan, sambung Titon. Sedang luas perkebunan kakao di Perkebunan Kendenglembu, sambung Titon, mencapai 1500 hektar dan terbagi untuk tanaman Kakao Ebel 300 hektar dan Kakao Bulk 1.200 hektar.

"90 persen dari 950 ton di impor ke Negara Malaysia, Singapura, Belanda, Perancis, Italia, Perancis, Amerika dan Jepang melalui proses fermentasi agar kualitas yang dihasilkan baik," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES