Pendidikan

Cukup dengan SMS, Mahasiswa ITN Ciptakan Program Pengamanan Rumah 

Kamis, 28 September 2017 - 18:33 | 50.70k
 Riko Cahyo Prabowo, salah satu wisudawan terbaik, sambil menunjukkan rancangan smarthome buatannya, Kamis (28/9/2017). (foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Riko Cahyo Prabowo, salah satu wisudawan terbaik, sambil menunjukkan rancangan smarthome buatannya, Kamis (28/9/2017). (foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sistem smarthome yang menjamin keamanan rumah dengan teknologi tertentu, memang sudah lazim ditemukan. 

Namun, mahasiswa Institut Teknologi (ITN) Malang, Riko Cahyo Prabowo, membuat terobosan baru. Bukan berbasis android dan wifi, namun teknologi yang dia ciptakan ini berbekal pada SMS. 

Karya yang dituangkan dalam skripsi dengan judul 'Rancang Bangun Smarthome dengan Security System Menggunakan Arduino Berbasis SMS" ini mengantarkan ia menjadi salah satu wisudawan terbaik ITN. Riko akan diwisuda Sabtu (30/9/2017) mendatang, di kampus II, Tasikmadu, Malang, Jawa Timur. 

Arduino adalah pengendali mikro single board yang bersifat open source, diturunkan dari wiring platform dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. 

rico10gjXB.jpg

Saat konferensi pers, di gedung Pasca Sarjana lantai dua, ITN I, Jalan Bendungan Sigura-gura, Kota Malang, dia menjelaskan, teknologi yang dia ciptakan ini mampu mengirimkan laporan kepada pemilik rumah melalui SMS. 

Teknologi ini, disebut-sebut untuk meningkatkan kemananan rumah saat ditinggal pemiliknya. 

Cara kerjanya, ketika ada gerakan buka tutup pintu, secara otomatis sensor akan membaca gerakan tersebut. 

Selanjutnya, secara otomatis juga pesan singkat dikirimkan ke nomor pemilik rumah. Hanya ada satu nomor yang bisa didaftarkan, tujuannya untuk menjaga kerahasian dan kemanan rumah. 

"Memang hanya satu nomor yang didaftarkan, agar tetap rahasia," kata dia saat konferensi pers, Kamis (28/9/2017). 

Sensor dengan deteksi gerakan buka tutup pintu dirasa lebih akurat jika dibandingkan dengan sensor gerakan obyek lain.

"Pernah mencoba, ternyata lebih sensitif sehingga semua gerakan misal ada burung terbang dan lewat di dekat sensor, jadi terdeteksi," bebernya. 

Wisudawan terbaik dengan IPK 3,66 ini sengaja menggunakan sistem SMS dalam rancangan smarthome yang dia ciptakan, bukan Android seperti umumnya. 

Alasannya, SMS dinilai lebih murah dan efisien jika dibandingkan dengan android, yang masih membutuhkan koneksi internet. 

"Kalau SMS, di jaringan 2G saja sudah bisa digunakan, jadi jangkauan lebih luas tergantung dengan provider," tegas dia. 

Rancangannya ini sudah masuk proses pasang di salah satu rumah dosennya. Mengenai biaya yang diperlukan, laki-laki kelahiran Blitar ini mengaku tidak bisa merinci. 

"Perbandingannya, untuk memasang 13 titik lampu, lengkap dengan sistem dan sensor saya butuh dana total Rp 3 juta. Ini dipasangkan di miniatur yang saya buat," tegas dia. 

Sebagai informasi, Riko merupakan salah satu wisudawan terbaik yang akan diwisuda ITN, Sabtu (30/9/2017) mendatang. 

Selain Riko, ada enam perwakilan wisudawan terbaik lainnya. Mereka adalah Inayah Nur'aini Lathifah, prodi D3 Teknik Mesin  dengan IPK 3,54; Irwan Anggara, S1 prodi teknik elektro dengan konsentrasi teknik komputer yang berhasil meraih IPK 3,77. 

Selanjutnya, M Syahrul Romadhon dari S1 program studi arsitektur, dengan IPK 3,40; Frisai Wicaksono dari S1 prodi teknik elektro dengan konsentrasi teknik elektronika berhasil meraih IPK 3,80. 

Keenam, Aga Dia Priasmoro S1 teknik elektro dengan teknik energi listrik yang berhasil meraih IPK 3,85 serta Kadek Sukma Apryandika S1 prodi teknik geodesi dengan IPK 3,54. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES