Kesehatan

Terlalu Lama Tidur, Ini yang Bisa Terjadi pada Anda

Kamis, 28 September 2017 - 06:31 | 37.58k
ILUSTRASI. Tidur terlalu lama dapat berpengaruh pada kesehatan. (Foto: healthyshakeoutlet.co.uk)
ILUSTRASI. Tidur terlalu lama dapat berpengaruh pada kesehatan. (Foto: healthyshakeoutlet.co.uk)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tidur menjadi hal yang sangat dinantikan usai melakukan aktivitas seharian penuh. Hal ini karena tubuh akan menjadi lebih segar keesokan harinya setelah tidur. Namun, meski memberikan manfaat untuk tubuh, tidur terlalu lama ternyata dapat memberikan efek negatif bagi tubuh.

Dilansir dari Hello Sehat, sebuah penelitian yang dipimpin oleh dr Sudha Seshadri, spesialis saraf di Universitas Boston, mengevaluasi data 2.457 laki-laki dan perempuan berusia rata-rata 72 tahun. Peserta penelitian diminta untuk memberikan informasi berupa durasi lamanya tidur malam setiap harinya. Kemudian tim ahli mengamati berapa banyak orang yang terkena demensia dalam periode sepuluh tahun berikutnya.

Secara keseluruhan, mereka yang tidur lebih dari sembilan jam sehari memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami demensia dibandingkan dengan mereka yang tidur selama sembilan jam atau kurang setiap harinya. Mereka juga melaporkan proses berpikir dan penyelesaian tugas yang lebih buruk serta memiliki volume otak yang lebih rendah.

Selain itu, peserta penelitian yang tidur lebih dari sembilan jam sehari dan tidak menyelesaikan pendidikan SMA punya risiko enam kali lebih besar untuk mengalami demensia dibandingkan dengan peserta yang tidur kurang dari sembilan jam. Hasil ini menunjukkan bahwa memiliki pendidikan lebih tinggi juga dapat mengurangi risiko terjadinya demensia.

Pasalnya, tingkat pendidikan seseorang bisa dikaitkan dengan status sosial-ekonomi seseorang. Nah, kesulitan ekonomi bisa membuat seseorang tidak punya akses terhadap informasi serta layanan kesehatan yang memadai. Hal ini akhirnya membuat seseorang lebih rentan terhadap demensia atau pikun.

Sebenarnya demensia bukanlah sebuah penyakit, melainkan serangkaian gejala yang bisa menandakan adanya penyakit seperti Alzheimer, gangguan peredaran darah (stroke), trauma kepala, penyakit parkinson, dan lainnya. Oleh karena itu sebaiknya Anda selalu memperhatikan pola tidur Anda agar terhindar dari demensia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES