Pendidikan

Unesa Berikan Gelar Doktor Kehormatan kepada Abdulkadir Baraja

Selasa, 26 September 2017 - 16:59 | 132.26k
Ir Abdulkadir Baraja menerima piagam penghargaan dari Rektor Unesa, Prof Warsono, Selasa (26/9).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ir Abdulkadir Baraja menerima piagam penghargaan dari Rektor Unesa, Prof Warsono, Selasa (26/9).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk pertama kalinya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan gelar Honoris Causa. Pengukuhan anugerah Gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan kepada Ir Abdulkadir Baraja. 

Hal itu disampaikan melalui Rapat Senat Terbuka di Auditorium Gedung Rektorat Unesa pagi tadi, Selasa (26/9/2017).

Berdasarkan surat keputusan Rektor Unesa Nomor 1129/UN38/KK/KP/2017 tentang penganugerahan gelar Doktor Kehormatan kepada Ir Abdul Kadir Baraja, Prof Warsono selaku Rektor telah memutuskan dan menetapkan penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) ini atas jasa dan prestasi Ir Abdulkadir Baraja dalam pengembangan pemikiran bidang manajemen pendidikan. 

Keputusan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan 31 Agustus 2017 dan ditanda tangani oleh Prof Warsono, untuk gelar Doktor Manajemen Bidang Pendidikan. Kini secara resmi sudah disandang usai pemberian piagam penghargaan.

BarajalelyFrkQP.jpgPromovendus Ir Abdulkadir Baraja tentang pentingnya mencetak guru berkualitas, Selasa (26/9).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Segala prestasi Pomovendus Ir Abdul Kadir Baraja, dirangkum dalam sebuah karya tentang upaya menyiapkan guru pejuang dalam rangka melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Bangsa Indonesia telah berhasil melahirkan NKRI pada tahun 1945. Membuktikan bahwa Indonesia merupakan Bangsa yang kuat dan berkualitas. 

"Bagaimana Negara ini bisa kita nikmati sampai sekarang, persyaratan untuk menjaga bangsa yang berkualitas terbentuk dari keluarga yang berkualitas," terang Ir Abdulkadir Baraja. 

Lanjutnya, putra - putri bangsa yang berkualitas akan menjadi soko guru bangsa, sedang sebaliknya yang tidak berkualitas menjadi katalisator rusaknya bangsa.

baraja2A4KU.jpgSesi foto bersama Ir Abdulkadir Baraja didampingi istri, Rektor Unesa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gus Solah usai menerima gelar Doktor Kehormatan dari Unesa, Selasa (26/9).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Tugas keluarga untuk melahirkan putra putri berkualitas tidak mudah, untuk itu keluarga harus dibantu sekolah yang berkualitas. Yaitu sekolah yang berhasil membantu keluarga guna melahirkan generasi berkualitas. 

"Sekolah harus berhasil agar orang tua dan keluarga memiliki visi yang sama," imbuhnya saat pemaparan materi.

Kompetensi mendasar yang dibutuhkan siswa adalah kemauan dan kemampuan untuk terus belajar, ini menjadi nyawa bagi siswa dan kunci untuk membuka khazanah ilmu pengetahuan yang baru (soft competency).

"Orang pintar tidak sedikit, namun orang pintar di setiap zaman tidak banyak karena mereka tidak memiliki soft competency," tambahnya.

Sedangkan soft competency yang baik membuat siswa mampu beradaptasi pada perkembangan ilmu dari masa ke masa, dengan kemampuan tersebut siswa mampu menciptakan hard competency.

"Kombinasi dua kompetensi ini akan menciptakan pembangun bangsa yang berbudi dan berkualitas secara terus menerus," tutur pendiri STKIP Al Hikmah Surabaya ini.

Operator lembaga pendidikan berkualitas adalah guru berkualitas yang digambarkan sebagai pelaksanaan mega proyek. Guru harus memenuhi empat syarat penting, yakni guru harus terhormat, amanah karena objeknya adalah masa depan anak bangsa, cerdas (upgredible) memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan dan berkompetensi.

"Guru harus terhormat dan terdidik di perguruan tinggi spesial. Semua syarat tersebut dibutuhkan karena proyek ini beresiko tinggi," ujar putra dari Mohammad Baraja tersebut.

Maka dari itu, diperlukan lembaga perguruan tinggi yang berkualitas untuk menghasilkan guru, membentuk pejuang bangsa yang terampil berjuang sebagai guru. Menghasilkan generasi bangsa berkualitas untuk menjaga keberlangsungan NKRI.

Ir Abdulkadir Baraja telah berjuang melahirkan guru yang berkualitas, puncaknya pada 2013 lalu bersama Unesa, Ir Abdulkadir membangun sekolah keguruan YPI STKIP Al Hikmah yang telah menjadi sekolah percontohan, dan dicontoh sekolah lain hampir di seluruh Indonesia.

"Inilah bentuk pengabdian yang kami persembahkan kepada NKRI tercinta agar anak cucu kita bisa menikmati NKRI ini. Secara berkelanjutan sesuai dengan visi misi pendirinya," tuturnya.

Sementara itu, Prof Warsono selaku Rektor mengungkapkan bahwa gelar Doktor Kehormatan sangat layak disematkan pada Ir Abdulkadir Baraja, gelar Kehormatan yang diberikan Unesa ini adalah gelar yg diberikan kepada seseorang atas jasa dan karya luar biasa kepada dunia pendidikan.

"Memang ini pertama kali yang kita berikan dan beliau sangat layak, meskipun melalui proses prosedural panjang," kata Prof Warsono.

Rektor mengaku telah berinteraksi sejak lama serta menjalin kerjasama dengan Ir Abdulkadir Baraja.

"Untuk membuat karya besar diperlukan pemikiran cerdas. Kami mengaplisakikan empat kompetensi Pendidikan Profesi Guru (PPG)," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES