Peristiwa Nasional Liputan Haji 2017

Masih Hilang, Dua Jemaah Haji Indonesia Terus Dicari

Selasa, 26 September 2017 - 15:05 | 30.51k
Foto Hadi Sukma Adsani (kiri) dan Atim Arta Ota (kanan) (Foto: kemenag)
Foto Hadi Sukma Adsani (kiri) dan Atim Arta Ota (kanan) (Foto: kemenag)
FOKUS

Liputan Haji 2017

TIMESINDONESIA, ARAB SAUDI – Dua jemaah haji Indonesia dilaporkan tidak diketahui keberadaannya sampai saat ini, namun Kabid Perlindungan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Kolonel Jaetul Muchlis menjamin pihaknya masih terus melakukan pencarian.

Dua jemaah diketahui bernama Atim Arta Ota (62 tahun) asal Bogor, Jawa Barat. Ia belum diketahui keberadaannya sejak 15 Agustus 2017 karena terpisah dari rombongannya, kloter embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS 56) saat beribadah di Masjidil Haram.

Sementara jemaah kedua adalah Hadi Sukma Adsani (73 tahun), asal Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Ia belum diketahui keberadaannya sejak 2 September 2017 kala jemaah kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37) ini mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah.

Menurut Jaetul, pencarian dilakukan tim gabungan dari unsur perlindungan jemaah (Linjam) dan personel lain di Daker Makkah sejak laporan pertama. Pencarian diawali dari titik yang dilaporkan  yaitu Masjidil Haram serta Jamarat dan Mina. Karena belum ditemukan, pencarian dilanjutkan pada fase Armina hingga sekarang.

"Kami telah berkoordinasi dengan Kantor Kepolisian Arab Saudi, baik yang di Haram maupun Mina, seluruh Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Kantor Imigrasi, Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, Muasasah dan berbagai pihak-pihak yang terkait. Kita minta bantuannya dalam proses pencarian para jemaah yang belum diketahui keberadaanya," tegas Jaetul.

Di RSAS, tim tidak hanya fokus pada pasien yang ada identitasnya melainkan pasien-pasien yang tidak ada identitasnya, baik yang sedang dirawat maupun di kamar jenazah. Bahkan, tim juga sudah menyisir tempat tahanan karena kawatir yang bersangkutan dibawa pihak berwajib karena persoalan hokum.

"Kami juga menyisir gunung-gunung mengingat dalam keterangan/informasi para keluarga kedua jemaah tersebut memiliki riwayat dimensia yang ingin pergi ke gunung dan menanam jagung seperti di kampung halamannya," sambung Jaetul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Dhian Mega
Sumber : Kemenag

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES