Kesehatan

Ingin Persalinan Bebas Rasa Nyeri, Begini Rahasianya

Selasa, 26 September 2017 - 12:52 | 59.62k
dr I.D.G.Tresna Rismantara, M.Biomed, Sp.An, Spesialis anestesi RSUD Blambangan, Banyuwangi, saat membantu proses persalinan. (Foto : Istimewa)
dr I.D.G.Tresna Rismantara, M.Biomed, Sp.An, Spesialis anestesi RSUD Blambangan, Banyuwangi, saat membantu proses persalinan. (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Persalinan normal tanpa tindakan operasi tentu menjadi dambaan setiap ibu hamil dan keluarga. Disamping karena biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tindakan operasi caesar, juga karena ada image yang terbentuk dimasyarakat, kalau melalui persalinan normal lebih terasa menjadi seorang ibu.

Namun membayangkan rasa sakit saat mengalami persalinan normal adalah momok yang menakutkan bagi setiap wanita.

Saat hamil anda tentu berusaha mencari tahu bagaimana proses persalinan normal bisa terjadi. Anda akan membaca buku-buku tentang persalinan normal serta mendengarkan testimoni dari orang disekitar anda yang pernah mengalami persalinan normal.

Semakin anda mencari tahu, semakin dalam pula ketakutan anda akan nyeri saat persalinan normal. Ketakutan para ibu terhadap nyeri pada persalinan normal sungguh sangat beralasan, namun saat ini banyak metoda yang telah dikembangkan untuk mengurangi maupun menghilangkan secara total nyeri saat persalinan.

Nyeri itu sendiri merupakan pengalaman sensorik emosional yang disebabkan oleh stimulus nyeri yang nyata ataupun potensial menjadi bahaya. Dengan kata lain, nyeri persalinan pun tidak sepenuhnya akibat dari kontraksi uterus dan penekanan kepala bayi ke jalan lahir. Tapi ada faktor pengalaman dan emosi yang berperan didalamnya.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri saat persalinan, baik yang non farmakologis (tanpa obat-obatan) maupun yang secara farmakologis.

Secara nonfarmakologis kini banyak dikembangkan tehnik hipnobirth dimana seorang ibu di latih untuk merubah persepsi sakitnya, sehingga rasa sakit akibat proses persalinan dapat ditekan. Secara alami seorang ibu yang akan melahirkan telah diberi kekuatan untuk menahan rasa sakit akibat proses persalinan dengan keluarnya zat anti nyeri yang dikenal dengan endorpine.

Dengan memberi energi positif lewat hipnobirth, seorang ibu dapat dilatih untuk meningkatkan pengeluaran endorphine dan merubah persepsinya tentang  nyeri persalinan.

Secara farmakologis dapat diberikan obat-obatan penghilang rasa sakit melalui infus atau intravena serta dengan melakukan tindakan regional anestesi. Secara intravena dapat diberikan obat-obatan golongan opioid sejenis fentanyl ataupun morphine dalam dosis tertentu sehingga rasa nyeri akibat persalinannya dapat dikurangi.

Penggunaan opioid untuk mengatasi persalinan dapat dilanjutkan sampai setelah persalinan. Jangan khawatir, penggunaannya tidak sampai menimbulkan ketergantungan ataupun kecanduan.

Metoda regional anestesi adalah metode yang paling sering digunakan dan paling disukai oleh pasien, karena dapat menghilangkan rasa sakit lebih kuat. Terdapat 2 teknik yang berkembang saat ini, yaitu teknik spinal anestesi dan teknik epidural anestesi.

Teknik spinal anestesi dikerjakan dengan menyuntikkan obat lokal anestesi menggunakan jarum spinal kecil di ruang subarachnoid. Biasanya teknik ini dikerjakan setelah pembukaan persalinan agak besar dan kepala bayi sudah mulai masuk ke ruang panggul.

Dengan teknik ini rasa nyerinya dapat dikurangi sampai hilang total. Kekurangan teknik ini adalah tidak bisa mengukur kecukupan obat untuk mengatasi nyerinya dan tidak dapat dipakai lagi untuk tindakan operasi jika persalinan normal gagal terjadi.

Teknik epidural anestesi adalah penyuntikan obat lokal anestesi melalui kateter (selang) tipis ke ruang epidural. Keunggulan teknik ini adalah dosis obat dapat dinaikkan secara perlahan sesuai kebutuhan ibu serta dapat digunakan sebagai teknik pembiusan untuk operasi caesar apabila persalinan normal gagal terjadi dan dapat dipakai untuk menangani nyeri pasca operasi.

Namun teknik ini lebih rumit pengerjaannya serta menggunakan jarum yang lebih besar pada penyuntikannya, sehingga sedikit lebih sakit saat pemasangannya.

Nah, dari pemaparan diatas para ibu tidak perlu takut lagi terhadap nyeri persalinan serta dapat mendiskusikan teknik mana yang akan dipilih untuk mengatasi nyerinya dengan dokter kandungan dan dokter anestesi yang menangani anda. Dengan begitu nyeri persalinan normal tidak lagi menjadi masalah bagi para ibu yang akan melahirkan. (*)

Penulis adalah dr I.D.G.Tresna Rismantara, M.Biomed, Sp.An, Spesialis anestesi RSUD Blambangan, Banyuwangi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES