Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Cerdas Bermedia Sosial

Senin, 25 September 2017 - 18:14 | 26.16k
Hayat, Dosen Universitas Islam Malang, Peneliti Lakpesdam NU Kota Malang, Anggota Aliansi Kebangsaan (Grafis: TIMES Indonesia)
Hayat, Dosen Universitas Islam Malang, Peneliti Lakpesdam NU Kota Malang, Anggota Aliansi Kebangsaan (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTAPERKEMBANGAN teknologi dan informasi semakin cepat. Apa pun yang dibutuhkan, bisa ditemukan pada saat itu juga. Hal yang paling kecil dan spele pun bisa dicari dan didapatkan. Memberikan kemudahan bagi setiap orang yang membutuhkan. Tinggal klik, sudah bisa didapatkan. 

Hal itu juga diikuti oleh era media sosial yang semakin banyak dan menjamur. Ada Facebook yang memang sejak lama, BBM, Whatsaap, Line, Massanger, Instagram dan berbagai media sosial lainnya yang menunjang pertemanan, persahabat, perkawanan maupun lainnya untuk berkomunikasi maupun bertukar sapa. 

Diakui atau tidak, disadari atau tidak, dipahami atau tidak, keberadaan medsos (media sosial) hari ini adalah dapat membantu menemukan teman lama yang sudah tidak tahu kabarnya, dapat menjangkau jauhnya jarak, mendekatkan yang jauh dengan komunikasi intens serta bentuk kemudahan lainnya, walaupun hanya sekedar say hello saja. 

Artinya bahwa kemanfaatan atas keberadaan medsos dapat memberikan ruang ekspresi dan eksplorasi dengan sekali klik bisa berkomunikasi secara langsung dengan siapa saja.

Namun demikian, ada sisi negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas medsos selama ini. Disisi lain memberikan dampak positif bagi pengguna, namun di sisi lain, dampak negatifnya juga tidak sedikit. Jika salah melangkah, bisa terjerumus ke dalam penyakit hati, seperti dengki, fitnah, iri hati, suudzon, amarah, egois, selalu menjelekkan orang lain, dan berbagai perbuatan yang dapat menjerumuskan kepada perilaku-perilaku yang tidak etis.

Lihat saja sebagian besar, pengguna medsos menyalahgunakannya. Penyebaran fitnah dimana-mana, tidak mengenal ruang dan tempat. Tidak mengenal kepada siapa dan dengan cara yang tidak pantas. Saling cerca dan murka menghiasi setiap hari dinding-dinding medsos yang dapat dengan mudah dibaca, diakses bahkan di komentari oleh siapa saja. 

Tidak hanya satu atau dua kali, hampir setiap hari selalu ditemukan pertikaian dan ungkapan tidak sopan yang ditunjukkan bagi sebagian pengguna medsos. Seakan-akan tidak dirinyalah yang paling baik atau paling benar, atau mencari perhatian orang lain agar dapat dikenal dan terkenal, dan berbagai tujuan yang dibangun dalam berkomunikasi di medsos.

Plus dan minus medsos di atas, memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi kita untuk senantiasa berhati-hati dalam menggunakan medsos. Manfaatkan sebaik mungkin keberadaan medsos dengan cara yang aktif dan produktif. 

Jadikan medsos sebagai jalan menjalin silaturahim, mencari informasi yang bermanfaat, membangun komunikasi yang berdaya guna, memfilter dan melakukan tabayyun  terhadap informasi, data, berita, dan lain sebagainya agar tidak mudah latah dan memastikan bahwa hal itu adalah baik, berguna dan bermanfaat. 

Sebagai manusia yang dikarunia akal dan pikiran, tentunya kita harus cerdas mengetahui, mengerti, memahami, mengembangkan, menindaklanjuti, mengklarifikasi, dan menyadari bahwa terhadap hal apapun (berbagai isi dari medsos) adalah dilihat dari aspek kemanfaatan, kebaikan, kebenaran, dan kemudharatan.

Karena apa pun yang kita lakukan, akan dipertanggung jawabkan oleh diri kita, lingkungan, alam dan Tuhan. Setiap ucapan yang dikeluarkan mengandung dua unsur yang mengikutinya, jika baik maka baiklah baginya, namun jika buruk, maka buruk pula yang akan didapat olehnya. 

Begitupun sikap dan etika adalah norma yang harus dijaga dalam interaksi dan pergaulan. Sikap dan etika adalah moral bagi manusia yang menjadi indikator baik dan buruknya seseorang. Jika moralnya baik, maka baiklah orang tersebut, begitu juga sebaliknya. 

Hal itu berlaku pula di media sosial sebagai pola komunikasi yang dibangun oleh masyarakat saat ini.  Menjaga sikap, ucap, dan etika dalam media sosial adalah sebuah keniscayaan untuk menciptakan kenyamanan, keamanan, kedamaian, dan meningkatkan produktifitas serta kualitas diri menajdi lebih baik.(*) 

* Penulis Hayat, Dosen Universitas Islam Malang dan Peneliti Lakpesdam NU Kota Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES