Peristiwa Daerah

Wali Kota Bontang Buka Erau Pelas Benua

Minggu, 24 September 2017 - 18:57 | 175.72k
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni disambut dengan Prosesi adat Kutai Tepung Tawar dan Beluluh, pada Erau Pelas Benua Bontang di Kelurahan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (24/9/2017).( Foto: Kusnadi /Bontang Times)
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni disambut dengan Prosesi adat Kutai Tepung Tawar dan Beluluh, pada Erau Pelas Benua Bontang di Kelurahan Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (24/9/2017).( Foto: Kusnadi /Bontang Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Erau Pelas Benua Bontang XV akhirnya resmi digelar. Gelaran Upacara adat Kutai ini dilangsungkan di kampung adat Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (24/9/2017).

Wali kota Bontang Neni Moerniaeni resmi membuka gelaran budaya bontang, yang digelar setiap tahun ini.

Kegiatan yang dirangkai dengan berbagai hiburan pentas seni ini, juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota (Wawali)  Bontang Basri Rasse bersama istri, Plt Sekkot, Forkompimda, pimpinan perusahaan,lembaga adat Kutai Guntung, Lembaga adat besar Kutai Timur, Putra mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat dan Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger.

Erau-Pelas-Benua-DwjGkn.jpg

Neni Moerniaeni dalam sambutannya menyampaikan komitmen pemerintah memajukan sektor pariwisata dan kebudayaan lokal di Kota Bontang. Selain itu, Neni menegaskan, akan menjadikan ajang ini  sebagai promosi daerah.

“Bontang sangat komitmen terhadap pelestarian budaya, walaupun kota Bontang ditetapkan sebagai kota gas dan kondensat kita tidak pernah lupa dengan budaya kearifan lokal,” tegasnya.

Neni pun bangga dengan suguhan tarian yang beraneka warna suku dan budaya pada Erau pelas benua ke XV kali ini. Menurutnya, perbedaan kebudayaan mampu mempersatukan seluruh budaya menjadi Indonesia.

“Sebagai Indonesia mini dengan banyaknya suku dan budaya di Kota Bontang saya terharu semua suku ada di Kota Bontang bersatu dalam tarian budaya hari ini. Ini perlu dijaga menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di Kota Bontang, karena kita punya objek vital dua perusahaan raksasa yang mesti dijaga kondusifitasnya,” ujarnya.

Erau-Pelas-Benua-Cw8NvY.jpg

Sementara itu amanah Sultan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura yang disampaikan oleh Menteri Kelestarian Nilai Adat Adji Pangeran Haryo Kusumo Puger, berharap ada perhatian lebih dari pemerintah Kota Bontang terhadap pelestarian budaya Kutai. Tak lupa, ia berbesan agar semua orang menghargai perbedaan.

Erau-Pelas-Benua-AmrStC.jpg

“Apapun suku kita mari kita menghormati adat istiadat kita, kepada masyarakat Guntung harus menjadi contoh adat istiadat bagi masyarakat Kota Bontang,” ucapnya.

Erau-Pelas-Benua-BOSilu.jpg

Ketua panitia Erau pelas benua XV Sabransyah menyampaikan bahwa tujuan digelarnya kegiatan Erau pelas benua untuk meningkatkan keberadaan Kelurahan Guntung sebagai kampung adat Kutai dan meningkatkan kembali kearifan budaya lokal pada masyarkat Bontang.

Pembukaan Erau pelas  benua ditandai dengan penyalaan obor oleh Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni,  Putra mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara Adji Pangeran Adipati Prabu Anum Surya Adiningrat dan Wakil Walikota Bontang Basri  Rasse.

Kemudian acara dilanjutka dengan mengikuti prosesi pendirian rondong ayu dan tari dewa dewi hingga foto bersama.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Bontang TIMES

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES