Peristiwa Daerah

Foto-Foto Karya Anak Yatim di Banyuwangi Laku Jutaan Rupiah

Sabtu, 23 September 2017 - 21:29 | 76.51k
M Maulana Akbar (kanan), Choirul Ustadi, M Muzaki, Sulihtiyono dengan dua foto yang sudah terlelang (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
M Maulana Akbar (kanan), Choirul Ustadi, M Muzaki, Sulihtiyono dengan dua foto yang sudah terlelang (Foto: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Festival Anak Yatim Banyuwangi tahun ini disertai keseruan yang tak biasa. Itu terjadi saat 25 foto karya peserta festival itu dipamerkan dan dilelang kepada para pejabat Pemkab Banyuwangi.

Kepala dinas, asisten bupati, hingga kepala bidang di lingkungan pemerintahan daerah Banyuwangi berebut mengajukan angka penawaran. Dari penawaran pertama Rp 500 ribu, nilai terus naik hingga 2 foto masing-masing laku dengan harga Rp 1.500.000.

Pertama foto seorang anak laki-laki yang memasangkan helm ke kepala seorang anak perempuan, karya M. Maulana Akbar, yang lelangnya dimenangkan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi (Dispendik) Sulihtiyono. Remaja yang tinggal di Panti Asuhan Yappenatim Banyuwangi karena kedua orang tuanya berpisah.

"Saya kan waktu itu diarahkan cari momen yang unik, yang sulit akan terjadi lagi. Jadi saya lihat ada anak laki-laki meminjamkan sepatu roda ke anak perempuan dan memasangkan helmnya, saya pikir itu unik dan tidak akan terulang besoknya, jadi saya ambil," kata Maulana.

Remaja asal Desa Dadapan, Kecamatan Kabat itu langsung menerima pembayaran tunai dari Sulihtiyono, dan diminta membubuhkan nama terang dan tanda tangannya di foto tersebut.

lukisansuudiniV9x.jpg

Foto berikutnya adalah hasil karya M Muzaki, lulusan SMK PGRI 1 Banyuwangi yang juga tinggal di Yappenatim karena orang tuanya berpisah. Foto yang terjual kepada Asisten Pemerintahan (Aspem) Banyuwangi Choirul Ustadi karya Muzaki memperlihatkan siluet seorang pemulung berjalan di depan jajaran pohon kelapa yang menjulang, di Pantai Cacalan, sore hari.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan Festival Anak Yatim baginya adalah cara untuk memuliakan anak yatim. Jajanan sehat disiapkan gratis bersama beberapa wahana permainan anak seperti rumah balon, kereta kelinci, skuter, hingga trampolin untuk menyenangkan anak-anak kurang beruntung itu.

"Mereka disusul oleh masing-masing camat di dusun-dusun, di pelosok-pelosok dan diantar kemari. Di sini kita ajak mereka berdoa bersama untuk keselamatan masyarakat Bali, Indonesia, dan Banyuwangi dan pembangunan terus bisa dilakukan dengan baik," ujar Anas di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, lokasi Festival Anak Yatim.

Sebagian peserta Festival Anak Yatim Banyuwangi, yang berusia SMP SMA sebelumnya telah mengikuti workshop photografi, dari teori hingga praktik di Pasar Induk Banyuwangi, Taman Sritanjung, Masjid Agung Baiturrahman, Kalilo dan Pantai Cacalan Banyuwangi. Dari hunting foto yang dilaksanakan pada Minggu (17/9/2017), dipilih yang terbaik dari masing-masing peserta untuk diikutkan lelang.

Diantara 25 foto, berhasil dilelang 2 foto. Anas mengatakan akan melelang sisanya di forum-forum yang lebih tepat kepada pengusaha atau bankir agar mampu menghasilkan harga yang lebih tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES