Peristiwa

Nobar Film G30S/PKI di Stadion Kanjuruhan, Ribuan Penonton Anteng 

Sabtu, 23 September 2017 - 20:59 | 54.73k
Nobar G30S/PKI di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (23/9/2017). (Foto: Tika/TIMES Indonesia)
Nobar G30S/PKI di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (23/9/2017). (Foto: Tika/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Film yang menceritakan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), G30S/PKI diputar di seluruh Indonesia, melalui Koramil, atas perintah Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo. Tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Malang. 

Ratusan penonton memadati pemutaran film G30S/PKI di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka nonton bareng (nobar) film yang sudah tidak pernah diputar sejak 1998 itu. 

Lebih dari satu jam sejak film diputar, tidak ada penonton yang beranjak dari tempat duduknya. Ratusan orang anteng bahkan semakin malam bertambah banyak. 

Salah satu penonton, Dede Nana, warga Jatikerto, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, datang bersama dua anak dan istrinya.

Menurut Nana, film ini menarik diputar ketika kondisi bangsa seperti saat ini, terutama diputar dengan sasaran generasi muda. 

"Ada sisi lain yang ingin disampaikan oleh pemerintah. Ada kilas balik soal sejarah," kata dia. 

Nana juga menjelaskan, kondisi zaman dahulu seperti yang disajikan melalui film, dapat dikorelasikan dengan kondisi saat ini. 

"Memberikan pelajaran, sejarah. Film ini memberikan semacam kepingan sejarah yang kemudian bisa dirangkai menjadi satu," tegas dia. 

nobar6kHvE.jpg

Mahasiswa dari UM, Tina Ayu Melinda, yang datang bersama orang tuanya juga mengapresiasi positif pemutaran film ini. 

"Bagus ya, untuk membangkitkan nasionalisme. Agar anak zaman sekarang juga memahami sejarah bangsa," tegas gadis yang mengaku terakhir menyaksikan G30S/PKI saat SMA. 

Danramil Kepanjen, Kapten (Arm) Supiyarto, menjelaskan, pemutaran film ini sesuai dengan komando atas (Panglima). Setiap wilayah, terutama Koramil, agar menyelenggarakan nobar G30S/PKI. 

"Kenapa demikian, adik-adik kita sejak zaman reformasi (1998) tidak pernah diputarkan lagi film sejarah. Film ini diputar, dengan harapan agar generasi muda tahu sejarah dan dinamika bangsa," tegas dia saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (23/9/2017) malam. 

Dia menjelaskan, apalagi zaman sekarang pelajaran sejarah dan pendidikan Pancasila sudah tidak ada lagi di sekolah. 

"Untuk ingatkan kembali sejarah. Tujuannya, memperkokoh persatuan dan kesatuan," imbuhnya. 

Supiyarto menambahkan, materi film didapatkan dari Mabes TNI. Dia mengimbau agar saat menyaksikan film ini, anak di bawah umur didampingi oleh orang tua. Terutama saat adegan yang menampilkan kekerasan. 

"Perlu pendampingan dan pengarahan dari orang tua, agar anak tidak meniru adegan kekerasan. Harapan lainnya seperti itu," tegas dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES