Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pariwisata

Menjaga Tradisi Sekaligus Menarik Wisatawan di Pantai Kedung Tumpang

Sabtu, 23 September 2017 - 10:27 | 143.83k
Tradisi suroan di Pantai Kedung Tumpang Desa Pucanglaban Kec. pucanglaban Kab. Tulungagung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)
Tradisi suroan di Pantai Kedung Tumpang Desa Pucanglaban Kec. pucanglaban Kab. Tulungagung. (Foto: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pariwisata

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Tahun Baru Hijriah yang diistilahkan dalam kalender Jawa sebagai Bulan Suro, memiliki arti tersendiri bagi masyarakat diwilayah pesisir selatan Tulungagung. 

Seperti halnya masyarakat sekitar Pantai Kedung Tumpang yang berada di Desa Pucanglaban Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung. Masyarakat sekitar pantai ini menggelar tradisi memperingati datangnya tahun baru Hijriyah dengan mengadakan sedekah bumi dan memanjatkan doa bersama di sekitar area pantai.

Menurut Kepala Desa Pucanglaban, Tulus, acara ini dimaksudkan sebagai rasa sukur warga masyarakat atas nikmat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa adanya pesona wisata alam pantai Kedung Tumpang yang saat ini cukup viral dan melegenda.

Kedung-TumpangkyoFL.jpg

Kedung Tumpang memang salah satu pantai yang memiliki keunikan tersendiri yang sangat berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Tulungagung. Dimana di pantai ini banyak dijumpai kedung-kedung dan batu karang, sehingga kita serasa berenang di kolam renang alami dengan sambil menikmati indahnya lautan bebas Samodra Indonesia dari ketinggian. 

Pokdarwis setempat memaparkan, Kedung Tumpang ini diapit air terjun di ujung timur dan ujung barat. Terdapat beberapa kedung yang dinamakan kedung mbokong semar, gede, pawon, jhani, dowo, slender, dan kedung antal. 

Ada istilah jawa yang mengatakan Tulungagung jadi kedung, mungkin berasal dari kedung tumpang ini. Disamping itu, dikawasan ini juga terdapat beberapa batu padas yg sangat besar, yang disebut warga setempat dengan sebutan Batu Banteng.  Konon katanya tempat ini sebagai tempat eksekusi banteng jaman dahulu yang tidak mempan dengan senjata apapun.

Acara suroan yang diprakarsai pokdarwis Kedung Tumpang dan pemerintah desa setempat ini, juga dihadiri oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M.Si dan Bapak Wakil Bupati Drs. Maryoto Birowo, MM, para pejabat dilingkungan kecamatan Pucanglaban dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta masyarakat setempat. 

Bupati Syahri sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebab kegiatan yang kental akan tradisi ini berkolaborasi dengan adanya kesenian daerah tayub dan karawitan yang dilaksanakan di obyek wisata.

"Kegiatan ini mampu menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri," terangnya. 

Pantai-Kedung-TumpangMUWJf.jpg

Pantai Kedung Tumpang sendiri saat ini sudah banyak perubahan. Mulai jalan akses menuju kawasan sudah dihotmix serta pembangunan jalan akses menuju pantai dengan pelebaran dan konstruksi cor betonyanh masih dalam proses.

"Disamping itu juga sudah dibangun sarana prasarana MCK dan air bersih. Guna memudahkan pengunjung menuju pantai juga telah mulai dibangun jalan tangga menuju lokasi," imbuhnya.

Ia berpesan kepada masyarakat khususnya pokdarwis untuk senantiasa menjaga dan memelihara sarana prasarana yang sudah terbangun. "Dan dengan sudah adanya perjanjian kerjasama pengelolaan kawasan antara pemerintah daerah, perhutani dan pemerintah desa, pembangunan kawasan Kedung Tumpang akan terus diupayakan secara bertahap hingga tuntas," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES