Ekonomi

Pelaku Usaha Mikro Harus Pahami Fungsi Eksternal Kemasan

Kamis, 21 September 2017 - 22:37 | 38.74k
Ilustrasi UMKM
Ilustrasi UMKM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bicara tentang produk, sebagian besar pelaku usaha mikro di Indonesia masih kurang menyadari pentingnya fungsi eksternal sebuah kemasan. Padahal kemasan merupakan jalan komunikasi antara produsen dengan konsumen.

Dalam diskusi Bincang Kreatif Sore di Rumah Kreatif Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (20/9/2017), Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyimpulkan, kendala itu disebabkan karena pelaku usaha mikro belum memiliki akses teknologi dan kendala ketersediaan material kemasan.

“Yang perlu diupayakan hanya soal cost. saya kira ini cost to price. Kemudian yang harus dipahami bahwa membuat kemasan itu perlu kerjasama dengan desainer, agar hasilnya memuaskan,” jelas Damang Sarumpaet, Mentor IKKON Bekraf.

Menurutnya, pemilik usaha mikro cenderung mengandalkan diri sendiri. Padahal, tidak semua orang memiliki keahlian mendesain dan membuat kemasan.

“Bisnis itu tidak bisa ditangani sendiri, perlu kolaborasi dengan pihak lain. Misalnya, antar pelaku UMKM, perbankan, dan pemerintah. Disebut mandiri bukan berarti bekerja sendiri,” tambah Damang.

Kemasan memiliki fungsi internal terhadap produk yang ada di dalamnya. Sedangkan fungsi eksternal ialah sebagai media komunikasi produsen kepada target konsumen. Jadi, visual desain kemasan harus mampu mengemas sebuah pesan yang baik dan tidak asal-asalan.

Lebih spesifik, Damang menilai untuk desain kemasan produk mikro di Banyuwangi cukup baik dan tinggal memperluas relasi dan wawasan berwirausaha. Selain itu, diperlukan keberanian dalam menjalankan usaha.

Ke depan, IKKON Bekraf berhadap Rumah Kreatif milik Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Banyuwangi lebih difungsikan untuk sarana pendampingan dari sisi teknologi, material, dan desain.

“Untuk tim IKKON Bekraf  akan melaksanakan coaching clinic, memberikan saran, dan menyusun rencana aksi bagi pelaku usaha mikro di Banyuwangi,” tegasnya.

Seperti diketahui, IKKON merupakan program yang menempatkan seseorang atau kelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.

Pelaksanaan IKKON tahun ini berlangsung di lima kota yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Banjarmasin, Kabupaten Belu, dan Toraja Utara.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES