Peristiwa Daerah

Pemerintah Bentuk Cyber Kreasi untuk Melawan Hoax

Kamis, 21 September 2017 - 20:38 | 73.62k
Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seringnya informasi hoax di berbagai media sosial membuat pemerintah mengumpulkan berbagai komunitas dan elemen masyarakat untuk membentuk cyber kreasi.

Hal itu dimaksudkan untuk menepis adanya pemberitaan yang hoax di media sosial maupun di media resmi.

"Pada intinya cyber kreasi itu untuk mendekatkan kita agar tidak kebablasan dan memberikan informasi atau isu yang berkembang di masyarakat," kata Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Kamis (21/09/2017) di acara pembukaan Asean Public Relations Conference di Kuta, Bali.

Berkembangnya medsos dalam penyebaran informasi menurutnya harus dicermati dengan bijaksana.

"Media sosial lebih banyak mengenal kecepatan daripada ketepatan. Inilah yang perlu disaring oleh masyarakat agar tidak mudah kemakan informasi atau isu yang tidak akurat," jelasnya.

Bahkan untuk media, kata dia sekarang juga sudah dipantau melalui dewan pers terkait pemberitaan yang bisa jadi hoax.

Untuk itu, Rudiantara meminta jajaran redaksi lebih ketat dalam menyaring berita-berita yang dikirimkan oleh wartawannya di lapangan. Jajaran editor diharapkan semakin ketat dalam proses verifikasi dan filterisasi.

"Itu yang dilakukan oleh berbagai media-media mainstream karena harus mengutamakan keakuratannya agar tidak hoax. Beda dengan media sosial yang butuh akses cepat tanpa proses editing," ucapnya.

Rudiantara menegaskan, saat ini diperlukan tindakan tegas atau hukum terkait informasi hoax. Jika tidak dilakukan penindakan hukum maka tidak akan ada efek jera bagi pelaku atau pengguna medsos dalam menyebarkan informasi yang tidak benar.

"Dengan menerapkan Undang Undang ITE sudah banyak yang diajukan ke penegakan hukum. Namun bukan itu tujuannya tetapi lebih mengekedepankan soft approach atau lebih pada melakukan pendekatan agar tidak menyebarkan hoax," kata Rudiantara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bali

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES