Peristiwa Daerah Konflik Rohingya

Mensos Apresiasi Pengiriman Dua Ribu Ton Beras untuk Rohingya

Kamis, 21 September 2017 - 13:45 | 23.19k
Mensos Khofifah Indar Parawangsa didampingi Ahyudin, Presiden Direktur ACT melepas Kapal Kemanusiaan menuju Bangladesh, Kamis (21/9). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Mensos Khofifah Indar Parawangsa didampingi Ahyudin, Presiden Direktur ACT melepas Kapal Kemanusiaan menuju Bangladesh, Kamis (21/9). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Konflik Rohingya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dua ribu ton beras dalam 80 kontainer telah diberangkatkan pagi ini menuju perbatasan Myanmar - Bangladesh dari Pelabuhan Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Kamis (21/9). Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawangsa, mendukung penuh serta memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Bantuan kemanusiaan berupa 2.000.000 kilo gram beras ini mengawali sebuah catatan besar Bangsa Indonesia sepanjang sejarah. Khofifah menitipkan amanatnya agar seluruh bantuan tersebut bisa tiba secepatnya dan benar - benar diterima oleh warga Rohingya.

Diungkapkan oleh Khofifah, ketika krisis kemanusiaan di Rohingya sudah berjalan belasan tahun, Aksi Cepat Tanggap (ACT) sudah melakukan layanan sekitar enam belas tahun terakhir di sepanjang perbatasan Myanmar dan Bangladesh.

Bantuan-Beras-Mensos-2dOpz6.jpgMensos Khofifah Indar Parawangsa bersiap melepas Kapal Kemanusiaan untuk etnis Rohingya di perbatasan Myanmar dan Bangladesh, Kamis (21/9). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Insya Allah bantuan beras ribuan ton dari Indonesia ini bisa lekas sampai di kamp pengungsian Rohingya di Bangladesh," ujarnya.

Ia juga mengingatkan tentang ikhtiar panjang yang harus dilakukan Bangsa Indonesia untuk membantu Rohingya. Yaitu menolak semua kekerasan, melindungi setiap jiwa warga Rohingya dan menjaga keselamatan seluruh hak hidup masyarakat.

"Bangsa Indonesia bisa bergerak untuk mengajak Myanmar membuka isolasi, supaya bantuan kemanusiaan ini bisa dimaksimalkan untuk memberikan layanan masif lagi untuk masyarakat Rohingya," imbuh Khofifah.

Mensos juga mengatakan bahwa telah mendapat banyak pertanyaan baik melalui whatsapp ataupun telepon seluler dari masyarakat umum yang ingin membantu etnis Rohingya. 

Dia melihat ACT sebagai sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang telah terdaftar dan kebetulan sudah melakukan bantuan beberapa kali. Termasuk koordinasi mengenai persiapan lahan pertanian dan1000 shelter (hunian nyaman) bagi etnis Rohingya sehingga mereka bisa produktif. Juga pasar untuk menopang ekonomi serta madrasah dan masjid.

"Untuk itu kami menunjuk ACT sebagai kanalisasi. Mekanismenya kita memberi bantuan ke luar negeri melalui persetujuan pemerintah," ujarnya.

"Kita melihat ini musibah yang sangat besar, oleh karena itu kita juga akan segera melaunching program 1000 shelter (hunian nyaman) yang akan direalisasikan secepatnya di Bangladesh untuk para pengungsi Rohingya," imbuh Ahyudin, selaku Presiden Direktur ACT.

Selain menggandeng PT Terminal Petikemas Surabaya sebagai pintu keberangkatan Kapal Kemanusiaan, ACT juga mengajak PT Samudera Indonesia yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang pelayaran, transportasi, dan logistik sebagai mitra pelayaran Kapal Kemanusiaan menuju Bangladesh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES