Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Menakar Makna Khilafah 

Rabu, 20 September 2017 - 23:11 | 39.30k
Hayat (Desaign: TIMES Indonesia)
Hayat (Desaign: TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia telah memilih Pancasila sebagai filosofi dan dasar negara karena dirasa sesuai dengan karakter bangsa indonesia. Indonesia berdasarkan Pancasila yang menetapkan diri bukan negara agama dan juga bukan anti agama. Namun semua agama yang diakui dan keyakinan dapat hidup berdampingan antara pengaut agama tanpa saling menodai antar sesama warga negara. (hal.xxii).

Pancasila sebagai ideologi negara harus dijunjung tinggi sebagai nilai perjuangan para pahlawan bangsa merebut kemerdekaan dan mempertahankannya hingga hari ini. Tidak ada yang bisa mengganti ideologi negara dengan ideologi apa pun, apalagi melakukan monopoli terhadap ideologi transnasional yang merongrong nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang hegemoni dan multikultural.

Bangsa indonesia tidak bisa lepas dari berbagai perjuangan anak bangsa dari Sabang sampai Merauke. Saling bahu membahu, bekerjasama membela tanah air beta, mempertahankan kemerdekaan dengan segala keterbatasan, memperjuangkan kemajuan dan persatuan bangsa indonesia ditengah-tengah kepentingan global yang terus menggerus nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan yang berdaulat, adil dan makmur.

Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan adalah final dan tidak bisa tergantikan oleh ideologi apa pun. Dengan Pancasila, Indonesia dapat bersatu dan terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan kemasyarakat, kebangsaan, dan kenegaraan.

Munculnya berbagai ideologi baru tidak boleh merusak tatanan ideologi pancasila yang sakti. Apa pun tumpangan dari ideologi imporan tersebut, kita sebagai warga negara harus patuh dan taat kepada aturan yang telah negara tetapkan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

Rongrongan ideologi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mau mengganti ideologi bangsa dengan ideologi khilafah adalah salah alamat dan keliru besar. Bangsa ini dilahirkan dari berbagai elemen warga negara dan menyatukan seluruh perbedaan yang ada. Bhinneka tunggal ika tidak dapat dipisahkan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah final dan harga mati.

Buku Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah merupakan buku yang unik dan menarik. Sedikit orang yang mendalami tentang pembahasan ideologi khilafah ini, disamping kajiannya mendalam, bahasanya juga harus kuat yang dilandasi oleh al-Quran dan al-Hadist. Hanya orang-orang tertentu yang mampu menuliskannya, seperti Makmun Rasyid yang sudah melakukan berbagai riset dan ceramah dimana-mana.

Buku ini menjelaskan secara konkrit dan komprehensif tentang kegagalan Hizbut Tahrir Indonesia dalam memahami makna khilafah sebagai ideologi yang diusungnya. Di dalam buku ini juga dikupas awal mula masuknya Hizbut Tahrir Indonesia ke Indonesia serta keterlibatan beberapa tokoh yang menyetujui atas ideologi yang dibawanya.

Ada dua hal yang harus dikritisi dari ideologi khilafahnya Hizbut Tahrir Indonesia, yaitu mengenai landasan normatif dalam al-Quran dan penggiringan opini tentang guru Syaikh Hasyim Asy’ari (1875-1947 M). (hal. 19).

Lengkap dan detail buku ini menjelaskan tentang masuknya HTI, dari setiap periode di kupas sedemikian rupa secara akurat dengan berbagai dalil yang menyertainya. Makmun Rasyid, penulis buku ini sungguh sangat luar biasa mengupas secara tuntas tentang filosofi ideologi khilafah ala HTI.

Makmun Rasyid menyebutkan tentang kegagalan HTI terhadap khilafah. Pertama, gagal paham pada aspek definisi khilafah islamiyah (hal. 22); kedua, gagal paham pada konsep dan historis khilafah (hal. 27), dan ketiga, gagal paham pada dalil normatif khilafah (hal. 39). Lebih jelasnya bisa dibaca di dalam buku ini. Sangat detail Makmun Rasyid mengulasnya hingga ke akar-akarnya dengan dalil-dalil yang kuat pula yang disertai dengan fakta dan data-data akurat.

Buku HTI: Gagal Paham Khilafah direkomendasikan untuk dibaca dan dipahami oleh semua kalangan masyarakat agar mengetahui esensi dan substansi dari makna khilafah yang seringkali dikumandangkan oleh HTI di berbagai kesempatan, sehingga tetap berada pada jalan yang lurus dan benar.(*)

Judul        : Hizbut Tahrir Indonesia: Gagal Paham Khilafah
Penulis     : Makmun Rasyid
Penerbit    : Pustaka Compas
Cetakan    : Pertama, Oktober 2016
Tebal        : xxx + 150 Halaman
ISBN        : 978-602-72621-8-8

Penulis adalah Hayat, Dosen Universitas Islam Malang, Peneliti Lakpesdam NU Kota Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES