Peristiwa Daerah Konflik Rohingya

HMI Unira Malang Aksi Seribu Tanda Tangan Kecam Konflik Rohingya

Selasa, 19 September 2017 - 19:34 | 52.04k
Suasana aksi seribu tanda tangan atas musibah kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya di Mayanmar yang di selenggarakan oleh Aktivis HMI Unira Malang, Selasa (19/9/2017) (Foto: Kholiq/ TIMES Indonesia)
Suasana aksi seribu tanda tangan atas musibah kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya di Mayanmar yang di selenggarakan oleh Aktivis HMI Unira Malang, Selasa (19/9/2017) (Foto: Kholiq/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Konflik Rohingya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musibah kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya di Mayanmar adalah bentuk penindasan yang tidak manusiawi. Karennaya harus segera dihentikan. Aktivis HMI Unira Malang gelar seribu tanda tangan kecam konflik yang ada Myanmar tersebut.

Aksi tersebut digelar di Halaman Kampus Univeristas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang, yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dan juga jajaran Rektorat Unira Malang yang gencar menyuarakan perdamaian dunia.

Mereka nampak penuh bersemangat membubuhkan tanda tangannya untuk mendukung dihentikannya kekerasan dan kekejaman terhadap muslim Rohingya di Myanmar.

Salah seorang mahasiswa Unira, Anggra  saat membubuhkan tanda tangannya menyampaikan simpati dan dukungan penuh terhadap aksi kemanusiaan tersebut.

Unira-2k5FW3.jpg

Ia menyambut baik acara kepedulian untuk etnis Rohingya yang digelar oleh HMI Komisariat Wahid Hasyim Unira Malang.

“Sudah saatnya dunia bertindak untuk menolak penindasan etnis Rohingya,” ujarnya bersemangat.

Sementara itu, Wakil Rektor III, Yusuf Aswar Anas, menyampaikan bahwa penindasan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap masyarakat Rohingya adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan apapun alasannya.

“Merampas kemerdekaan dan perdamaian orang lain itu tidak di benarkan,  Kampus Unira gencar menyuarakan perdamaian Dunia,” katanya.

Selanjutnya, menurut Ketua HMI Komisariat Wahaid Hasyim Unira Malang, Ferry Baharudin, Pembunuhan, pemerkosaan dan penyiksaan merupakan perbuatan yang melanggar hak asasi manusia.

UniraM2087.jpg

"Sesuai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, maka segala bentuk penindasan tidak bisa dibenarkan apapun alasannya," tegasnya

Kordinator Aksi, Puguh Rian Saputro menambahkan, pihaknya seluruh warga Malang khususnya mahasiswa Unira Malang untuk sama-sama menolak penindasan etnis Rohingya yang terjadi di Myanmar. “Ayo kita sama-sama untuk menolak penindasan tersebut,” tegasnya.

Sebelumnya, HMI Komisariat Wahid Hasyim Unira Malang juga melakukan aksi solidaritas penggalangan dana di simpang empat Pasar Kepanjen Malang Jalan Ahmad Yani, Kepanjen,  Kabupaten Malang.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES