Kesehatan

Begini Cara Mencegah dan Mengurangi Nyeri Punggung

Selasa, 19 September 2017 - 18:08 | 141.15k
dr.Ingrid Melia Kartika, Sp. KFR, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)
dr.Ingrid Melia Kartika, Sp. KFR, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung. Meskipun terkesan sepele, tak jarang kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pada rentang usia 35-55 tahun, keluhan tersebut mulai terasa. Seperti nyeri pada tulang belakang bagian bawah atau yang sering dikaitkan dengan sakit punggung.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan nyeri punggung, antara lain:
Postur tubuh dan aktivitas harian. Kegiatan seperti mendorong, menarik, mengangkat dan
membawa beban.

Berdiri atau membungkuk terlalu lama, batuk, otot yang tegang, peregangan yang berlebihan, serta menyetir dan duduk untuk waktu yang lama. Termasuk kasur yang tidak maksimal menopang tulang belakang saat tidur.

Gangguan pada struktur tulang belakang. Misalnya artritis (radang tulang dan persendian), osteoporosis (pengeroposan tulang), ataupun lengkung tulang belakang yang abnormal seperti skoliosis.

Terjadi infeksi atau muncul tumor pada tulang belakang, mengalami infeksi kandung kemih, infeksi ginjal, radang panggul pada wanita, infeksi yang mempengaruhi saraf.

Sakit punggung bisa dicegah dengan memperbaiki kondisi fisik. Berikut adalah tips-tips untuk mengembalikan kondisi fisik menjadi sehat dan kuat :

Olahraga

Olahraga jenis aerobik yang tidak menegangkan dan menarik otot punggung dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan tulang punggung serta memungkinkan otot-otot berfungsi lebih baik.

Membangun Kekuatan Otot dan Kelenturan

Latihan otot perut dan punggung akan membantu membentuk otot-otot tersebut sehingga bisa saling bekerja sama seperti korset alami yang melindungi punggung. Membentuk kelenturan di pinggul dan kaki bagian atas sejajar tulang panggul dapat meringankan rasa sakit punggung. Konsultasikanlah dengan dokter ahli terapi fisik dan rehabilitasi untuk mengetahui jenis latihan mana yang tepat.

Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Kelebihan berat badan dapat memberi beban ekstra bagi otot-otot punggung, dan berpotensi menyebabkan sakit punggung yang terjadi berulang-kali.

Berdiri Dengan Posisi yang Benar

Pertahankan posisi panggul tetap netral. Jika harus berdiri dalam waktu lama, letakkan satu kaki di sebuah bangku pendek untuk membantu mengurangi beban pada punggung bagian bawah. Ganti posisi kaki seiring waktu berjalan. Postur berdiri yang baik dapat mengurangi tekanan pada otot punggung.

Duduk Dengan Posisi yang Benar

Pilih kursi yang nyaman bagi punggung bagian bawah dan memiliki lengan kursi dan bisa berputar. Jaga posisi lutut dan pinggul Anda. Sering-seringlah mengatur kembali posisi duduk, setidaknya setiap setengah jam.

Sadari Keterbatasan Diri

Jika mungkin, hindari sama sekali mengangkat beban berat. Tetapi jika harus mengangkat sesuatu yang berat, biarkanlah kaki yang melakukan bagiannya dengan berjongkok.

Jaga punggung tetap dalam posisi lurus, jangan membungkuk. Pegang beban dekat dengan tubuh anda agar posisi punggung tetap lurus. Cari bantuan orang lain jika bebannya terlalu berat.

Penatalaksanaan nyeri punggung bawah dapat diatasi dengan meredakan gejala akut dan mengatasi etiologi.

Selain pemberian obat-obatan, kita juga bisa memberikan terapi konservatif dengan tujuan mengurangi iritasi saraf, memperbaiki kondisi fisik pasien dan melindungi dan meningkatkan fungsi tulang punggung secara keseluruhan. Terapi konservatif untuk nyeri punggung bawah, meliputi :

1.  Tirah Baring

Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal. Lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring terlalu lama akan menyebabkan otot melemah. Pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke aktivitas biasa. Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung, lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit flexi (ditekuk).

2. Terapi Fisik
a. Traksi pelvis
b. Elektrostimulator
c. Diatermi/ kompres panas/ dingin.

Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi peradangan dan spasme otot. Pada keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin, termasuk bila terdapat edema. Untuk nyeri kronik (nyeri yang lama) dapat digunakan kompres panas maupun dingin.

3. Alat bantu (Korset lumbal), dapat digunakan untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri punggung bawah yang kronis (lama). Sebagai penyangga korset dapat mengurangi beban pada diskus serta dapat mengurangi spasme.

4. Latihan (latihan kelenturan dan penguatan)

Direkomendasikan melakukan latihan dengan stres minimal pada punggung seperti jalan kaki, naik sepeda atau berenang. Latihan lain berupa kelenturan dan penguatan. Latihan bertujuan untuk memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot, mobilitas sendi dan jaringan lunak. Dengan latihan dapat terjadi pemanjangan otot, ligamen dan tendon sehingga aliran darah semakin meningkat.

5. Proper body mechanics : Pasien perlu mendapat pengetahuan mengenai sikap tubuh yang baik untuk mencegah terjadinya cedera maupun nyeri. (*)

* Penulis: dr.Ingrid Melia Kartika, Sp. KFR, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Blambangan, Banyuwangi

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES