Peristiwa Daerah Konflik Rohingya

Dua Ribu Ton Beras Petani Indonesia Siap Dikirim ke Rohingya

Selasa, 19 September 2017 - 16:44 | 30.12k
Tim ACT didukung para petani lokal mengumpulkan 2000 ton beras dalam waktu dua pekan, Selasa (19/9). (Foto : Istimewa)
Tim ACT didukung para petani lokal mengumpulkan 2000 ton beras dalam waktu dua pekan, Selasa (19/9). (Foto : Istimewa)
FOKUS

Konflik Rohingya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan bangsa, paket bantuan dalam jumlah terbesar bakal segera dikirimkan menuju Rohingya. Kurang lebih 80.000 karung beras seberat 2000 ton beras itu berasal dari para petani lokal.

Menurut tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Surabaya, Selasa (18/9/2017), hanya butuh waktu dalam dua pekan untuk menggalang beras, sudah terealisasi.

“Sebuah lompatan besar empati para petani lokal atas nama Bangsa Indonesia terhadap tragedi Rohingya,” jelas Dian Laksana, selaku Marketing Communication ACT Jawa Timur (Jatim).

"Ya, hanya butuh dua pekan saja untuk menyiapkan dan mengumpulkan sejumlah total 2.000.000 kilogram beras," terangnya.

Beras1egDs.jpgTim ACT didukung para petani lokal mengumpulkan 2000 ton beras dalam waktu dua pekan, Selasa (19/9).(Foto : Istimewa)

Ribuan petani lokal dilibatkan dalam catatan epik kemanusiaan Bangsa Indonesia ini. Ratusan sampai seribu-an hektare sawah menjadi pemasoknya di dua Kabupaten yang berbeda. Dari Kabupaten Blora Kecamatan Cepu, hingga Kabupaten Bojonegoro. 

Empati tentang kisah dari orang-orang Rohingya diunggah, serentak menyebar luas, kemudian bermuara pada kepedulian untuk membantu sesama. 

"Ketika konflik kemanusiaan terjadi di pelupuk mata, maka Bangsa Indonesia tak bisa berdiam diri, harus berbuat sesuatu," imbuhnya.

Bantuan kemanusiaan masif sebesar 2.000 ton beras bakal dilayarkan langsung dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menuju ke Pelabuhan Chittagong di Bangladesh. 

Dari Chittagong, tepat di sepanjang perbatasan antara Myanmar inilah, membludak luar biasa jumlah pelarian pengungsi Rohingya yang sebelumnya berasal dari Sittwe, Negara Bagian Rakhine. Di Sittwe, persekusi dan genosida memburu orang-orang Rohingya.

Taktik “bumi hangus” dilancarkan oleh Militer Myanmar dengan membakar ribuan kampung-kampung Rohingya. Ketika rumah mereka dibakar, kampung mereka habis tidak bersisa, tak ada pilihan lain selain lari dan mengungsi. 

Rahadiansyah selaku anggota Tim Kemanusiaan ACT untuk Rohingya yang tiba di Bangladesh sejak Jumat (1/9/2017) mengungkapkan, kondisi mereka begitu memprihatinkan. Banyak dari mereka yang terlihat ketakutan dan lunglai, tak terkecuali anak-anak.

Bantuan-RohingyavfWNr.jpg2.000 ton beras diberangkatkan hari ini dari Blora, Jawa Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa (19/9).(Foto : Istimewa)

“Bayi dan balita kekurangan asupan gizi karena tidak mendapatkan asi dari ibunya. Ibu mereka cukup stres sehingga asi pun tidak keluar. Apalagi para lansia yang terlihat ringkih dengan tongkat jalan mereka. Mereka butuh suplemen untuk menambah stamina tubuh,” papar Rahadiansyah yang akrab disapa Anca.

Urgensi pemberian bantuan yang dibutuhkan pengungsi baru Rohingya di Bangladesh pun semakin digaungkan. Saat ini, Anca mengungkapkan setidaknya ada empat kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan, di antaranya pangan, nutrisi dan suplemen, shelter, dan pakaian layak pakai.

“Di atas itu semua, panganan siap saji paling dibutuhkan saat ini,” tambah Anca.

Bantuan pangan terbesar, 2.000 ton tercatat berasal dari Cepu dan Bojonegoro. Bantuan berupa beras dipilih karena Indonesia dikenal sebagai negeri agraris dengan kekayaan produksi beras yang melimpah. 

Terlebih beras menjadi makanan utama sebagian besar masyarakat Asia. Tidak terkecuali, beras menjadi makanan pokok yang dikonsumsi ratusan ribu sampai sejuta lebih komunitas Rohingya yang terkucil dan tertindas. 

Atas dasar inilah, Kecamatan Cepu di Kabupaten Blora juga Kabupaten Bojonegoro sekali lagi mendapatkan amanah spesial untuk menyiapkan beras-beras terbaik. 

Puluhan truk mengirim ribuan ton beras menuju pelabuhan, Selasa (19/9).(Foto : Istimewa)

Aksi Cepat Tanggap (ACT) menampung amanah besar masyarakat Indonesia, mengulang kembali catatan epik pengiriman bantuan ke Somalia dan Afrika lewat Kapal Kemanusiaan tahap ke-1 dan tahap ke-2, beberapa bulan lalu. 

Jika Kapal Kemanusiaan episode sebelumnya berlayar untuk Somalia, kali ini 2.000 ton beras dalam Kapal Kemanusiaan ke-3 bakal berlabuh ke Chittagong, Bangladesh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES