Peristiwa Nasional

Soal Nobar Film G30/S/PKI, Presiden: Lebih Baik Kalau Ada Versi Paling Baru

Senin, 18 September 2017 - 17:24 | 39.20k
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan nonton film sejarah itu penting. Apalagi untuk kebutuhan pengetahuan sejarah untuk anak-anak milenial sekarang ini.

Terkait soal nonton bareng (nobar) pemutaran film G30/S/PKI yang dilakukan oleh berbagai kalangan, Presiden mengimbau seyogyanya dibuatkan lagi sebuah film tentang hal itu yang memang bisa diterima oleh generasi milenial.

“Akan lebih baik kalau ada versi yang paling baru, agar lebih kekinian, bisa masuk ke generasi-generasi milenial,” kata Presiden Jokowi usai meresmikan Jembatan Gantung Mangunsuko, di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9) siang.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga berkomentar soal kerusuhan yang terjadi di depan gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Jakarta, Minggu (17/9) malam. Ada kecurigaan massa soal diadakannya diskusi tentang PKI di gedung tersebut.

“Masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri, serahkan ke aparat. Sampaikan saja ke aparat nanti yang menyelesaikan aparat. Kita ini negara hukum,” tegas Presiden Jokowi.

Soal bahaya komunisme di Indonesia, Presiden meminta semua pihak harus terus mengingatkan.

“Kalau dipandang masih ada ruang untuk berkembangnya komunisme, ya memang harus diingatkan terus masyarakat,” tegasnya.

Yang paling penting, lanjut Presiden Jokowi, sudah ada TAP MPRS mengenai larangan untuk PKI, untuk komunis.  

“Jelas sekali. Jadi kalau ada ya tunjukkan di mana, hukum,” pungkas Presiden. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : Setkab

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES