Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Ketum PBNU: Konflik Berbasis SARA Terus Meningkat                                                                              

Senin, 18 September 2017 - 15:13 | 25.20k
 Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj (kedua dari kiri) saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Perwimanas II LP Ma'arif NU. (Foto: Nur Ropkhim/TIMES Indonesia)
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj (kedua dari kiri) saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Perwimanas II LP Ma'arif NU. (Foto: Nur Ropkhim/TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akhir-akhir ini konflik yang dilatarbelakangi sentimen suku, agama, ras dan agama (SARA) semakin meningkat. Perlahan tapi pasti, hawa konflik di Irak, Suriah, dan Myanmar telah turut mereduksi komitmen kebangsaan warga Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj pada upacara pembukaan Perkemahan Wirakraya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimamas) II, Senin (18/9), di Lapangan Tembak Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.

“Hal ini ditunjukkan dengan berbagai gerakan intoleran yang terjadi akhir-akhir ini,” tegas Kiai Said.

Sebagai penerus perjuangan ulama, lanjut Kiai Said, sudah sepantasnya nilai-nilai kebangsaan berbasis agama yang dibangun oleh para pendahulu, ditanamkan kepada segenap generasi muda bangsa Indonesia. 

“Oleh karena itu menurut hemat saya kegiatan ini hadir di saat yang tepat. Saat generasi muda bangsa ini dihadapkan kepada berbagai tantangan toleransi,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Kiai Said tiada henti-hentinya mengingatkan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa nasionalisme tidak bertentangan dengan ajaran agama apa pun.

“NU sejak berdiri dan selamanya akan komitmen menjaga kemajemukan Indonesia dengan menanamkan cinta tanah air kepada generasi muda,” ujarnya. 

Agenda dua tahunan Lembaga Pendidikan Ma’arif itu diikuti 15 ribu peserta mengikuti upacara pembukaan Perkemahan Wirakraya Pramuka Maarif NU Nasional (Perwimamas) II. Peserta tersebut terdiri dari enam ribu peserta kemah dan sembilan ribu guru serta peserta didik Ma'arif NU dari seluruh Indonesia. 

Hadir dalam upacara pembukaan tersebut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, para menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Magelang Zaenal Arifin beserta wakilnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES