Restorasi Lahan Gambut Mencapai Luasan 400 Ribu Hektar
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasca kebakaran lahan gambut tahun 2015, Badan Restorasi Gambut (BRG) telah merestorasi lahan sebesar 400 ribu hektar.
Ketua BRG, Nazir Fuad menyebutkan jumlah ini masih sebagian kecil dari jumlah total kerusakan lahan gambut yang mencapai 2,6 juta hektar. Ia mengatakan dalam memperbaiki kerusakan pasca kabut asap ini, BRG terus berusaha menjalin kerjasama untuk melakukan percepatan perbaikan.
"Kami menjalin kerjasama dengan semua komponen, mulai dari Pemerintah daerah, Kementrian LHK, dan masyarakat," kata Nazir pada TIMES Indonesia, Senin (18/9/2017).
Nasir menyebutkan untuk dalam melakukan percepatan pihaknya juga mengajak Universitas di Indonesia untuk turut serta berpartisipasi. Ia juga mengajak seluruh komponen untuk secara aktif meminimalisir bencana kabut asap kembali terjadi.
"Kami juga melakukan terus melakukan sosialisasi, dan kampanye untuk masyarakat agar turut meminimalisir terjadinya bencana," tambahnya.
Sementara itu, Deputi BRG, Haris Gunawan berharap adanya kerjasama dengan kampus. Salah satunya UB, mampu melakukan pemetaan kerusakan yang terjadi sekaligus perbaikannya lewat berbagai riset aksi, teknologi dan inovasi.
"Sinergi dengan kampus ini penting untuk mengurangi dan mencegah resiko bencana kabut asap. Kerjasama ini juga diharapkan juga mampu menjadi laboratorium kampus untuk meningkatkan penelitian di lahan gambut," katanya.
Sebelumnya, Universitas Brawijaya (UB) Malang menjalin kerja sama dengan Badan Restorasi Gambut (BRG), untuk turut serta dalam upaya pengembalian fungsi lahan gambut, Senin (18/9/2017) pagi.
Bentuk kerja sama ini, ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Rektor UB, Prof. Ir. M. Bisri M.S, dengan Kepala BRG, Nazir Fuad, di Gedung Dekanat Fakultas Pertanian (FP) UB. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : TIMES Malang |