Pendidikan

Ketua STPP Malang: Sinergi PT dan Dinas di Daerah Itu Penting

Jumat, 15 September 2017 - 22:57 | 58.59k
Ketua STPP Malang Siti Munifah (kiri) pada pembukaan rakor pengawalan-pendampingan terhadap penguatan swasembada pangan kegiatan APBN-P tahun 2017 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat (15/9/2017) malam. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
Ketua STPP Malang Siti Munifah (kiri) pada pembukaan rakor pengawalan-pendampingan terhadap penguatan swasembada pangan kegiatan APBN-P tahun 2017 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat (15/9/2017) malam. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sinergi antara perguruan tinggi dan dinas terkait di daerah dalam pengawalan/pendampingan terhadap penguatan swasembada pangan, penting dilakukan agar terjadi harmonisasi.

Hal itu disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang Siti Munifah, Jumat (15/9/2017) malam di Surabaya, Jawa Timur.

Pada pembukaan rakor pengawalan/pendampingan terhadap penguatan swasembada pangan kegiatan APBN-P tahun 2017 ini, Munifah juga mengatakan bahwa sinergitas ini penting untuk mendukung dan mewujudkan regenerasi petani.

Sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian) Kementerian Pertanian (Kementan), STPP Malang diberi amanah untuk mengoordinasikan kegiatan pengawalan dan pendampingan, khususnya pada 6 (enam) provinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku dan Maluku Utara.

Siti-Munifahhxpgt6.jpgSebagian peserta rakor pengawalan-pendampingan terhadap penguatan swasembada pangan kegiatan APBN-P tahun 2017 di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat (15/9/2017) malam. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

Tahun ini, Kementan melalui APBN-P akan melaksanakan pendampingan/pengawalan produksi komoditas pangan strategis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Fokusnya pada penguatan perbenihan/perbibitan komoditas pangan tersebut.

Sebagai koordinator, STPP Malang bekerja sama dengan delapan perguruan tinggi (PT) mitra dan dinas terkait di enam provinsi yang menjadi lokasi kegiatan. Kedelapan PT yang dimaksud, yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Trunojoyo, Universitas Udayana, Universitas Mataram, Universitas Nusa Cendana, Universitas Patimura, dan Universitas Hairun.

Dalam pelaksanaannya, sembilan perguruan tinggi ini, termasuk STPP Malang, menerjunkan para mahasiswa dan alumninya. 

Pengawalan dan pendampingan ditujukan kepada petani atau kelompok tani sebagai penerima manfaat program. Mulai dari penerimaan benih/bibit, pengolahan tanah, penanaman, dan benih/bibit tumbuh sehat, serta tersedianya akseptor Inseminasi Buatan.

Pada rakor yang digelar hingga Minggu (17/9/2017), Munifah juga berharap bisa ditentukan lokasi dan komoditas pangan strategisnya. 

"Pertemuan ini diharapkan bisa menentukan lokasi dan jenis komoditas yang sesuai dengan yang sudah direncanakan dinas pertanian dimana kegiatan pendampingan berlangsung," jelasnya.

Kegiatan pengawalan pendampingan akan dilaksanakan pada Oktober sampai Desember 2017 mendatang.

"Adanya kerjasama dengan  perguruan tinggi mitra akan membuat  kegiatan berjalan efektif dan efisisien," tandasnya.

Selain STPP Malang, rakor dihadiri oleh perwakilan dari delapan perguruan tinggi, dan para kepala dinas terkait dari enam provinsi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES