Wisata

Banyuwangi Andalkan Bangsring dan GWD Ikuti Kompetisi Kota Wisata Bersih ASEAN

Jumat, 15 September 2017 - 19:53 | 106.60k
Rumah Apung Bangsring Underwater (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Rumah Apung Bangsring Underwater (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menunjuk Banyuwangi sebagai wakil Indonesia dalam kompetisi Kota Wisata Bersih tingkat ASEAN (ASEAN Clean Tourist City Award - ACTC) 2017.

Dalam ajang tersebut, destinasi Banyuwangi akan bersaing dengan kota lain di Asia Tenggara untuk meraih penghargaan tertinggi bidang pariwisata di tingkat ASEAN tersebut.

“Ini kebanggan sekaligus tugas berat bagi kami sebagai salah satu wakil Indonesia dalam kompetisi wisata bersih se-Asia Tenggara. Meski tergolong pemain baru di bidang pariwisata, namun kami terus berupaya membenahi destinasi wisata kami, terutama kebersihannya" jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (15/9/2017).

Selain mantap ambil konsep ekowisata, daerah berjulukan The Sunrise of Java itu juga telah meraih Adipura selama 5 kali berturut-turut.

"Kalau lingkungan kotor, mustahil wisatawan akan masuk. Maka, kami selalu mendorong masyarakat untuk menjaga kebersihan, termasuk di tempat-tempat wisata. Bahkan tiga tahun terakhir kami terus menggelar festival toilet bersih sebagai bentuk kampanye kebersihan kami,” ujar Anas.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pariwisata MY. Bramuda sejumlah obyek wisata Banyuwangi akan bersaing dengan ratusan obyek lain di Asia Tenggara. Obyek wisata yang terpilih adalah wisata bahari Bangsring Undewater di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo dan Grand New Watudodol (GWD), Desa Ketapang Kecamatan Kalipuro.

"Dua obyek itu kami pilih, karena pengelolanya memiliki visi yang sama dalam masalah kebersihan. Contohnya wisata Bangsring, secara periodik mereka mengajak penjaja di sekitar lokasinya kerja bakti membersihkan sampah lewat pengeras suara, terutama saat pengunjung ramai. Ini juga sebagai edukasi ke pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan," jelas Bramuda.

Sekadar diketahui, pengelola wisata Bangsring Underwater yang tergabung dalam kelompok Nelayan Samudra Bhakti pada tahun ini berhasil meraih penghargaan Kalpataru bidang penyelamat lingkungan. Kelompok nelayan ini dinilai sebagai pelopor dalam konvervasi laut karena berhasil mengubah perilaku dan budaya tangkap ikan para nelayan menjadi lebih ramah lingkungan.

“Jadi lomba kota wisata bersih ASEAN ini tidak hanya fokus pada masalah sampah, namun juga masalah penunjang wisata lainnya. Di antaranya tata ruang kota yang rapi, pencegahan polusi, serta bebas dari gelandangan/pengemis,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES