Peristiwa Daerah

Peneliti Uniba Banyuwangi Ubah Kotoran Lele jadi Pakan

Kamis, 14 September 2017 - 23:16 | 256.11k
Kolam Pokdakan Karya Mina Lele Desa Kedungrejo, tempat Probiotik Megafloc diuji. (foto: Istimewa)
Kolam Pokdakan Karya Mina Lele Desa Kedungrejo, tempat Probiotik Megafloc diuji. (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim peneliti teknologi perikanan Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) menciptakan jenis probiotik baru yang bisa mengubah kotoran, urine hingga bekas pakan lele menjadi gumpalan lendir yang bisa dimakan lagi oleh lele ternak.

Gumpalan atau floc itu berasal dari bakteri Bacillus Megaterium yang akhirnya juga berperan menjaga kebersihan air kolam ternak lele.

Selain itu, penggunaan probiotik Megafloc itu membuat kolam tak perlu dikuras hingga panen. Ini jelas berbeda dengan beternak lele menggunakan teknik bioflok konvensional, yang membutuhkan pengurasan air rutin 2 hari sekali.

"Kalau dengan teknik konvensional setiap 2 minggu, ikan dipisah antar lele size besar dan kecil agar tidak terjadi kanibalisme. Dengan Megafloc tidak perlu karena makanan tersedia dalam bentuk floc," kata anggota peneliti Nadya Adharani di kantornya, Kamis (14/9 /2017).

Uniba-Banyuwangi9UxeE.jpgNadya Adharani menunjukkan bakteri Bacillus Megaterium sebagai bahan pembuatan Probiotik Megafloc di Laboratorium Uniba Banyuwangi  (Foto : Ahmad Suudi / TIMES Indonesia)

Nadya mengatakan timnya memulai penelitian tersebut berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Pangan (Disperipangan) Banyuwangi yang menunjukkan lele sebagai ikan paling banyak dibudidayakan di Banyuwangi.

Kemudian tim melakukan uji coba di Muncar tempat terbanyak ditemui budidaya ikan, tepatnya Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Karya Mina Lele Desa Kedungrejo.

"Kita coba tebar bibit ke dua kolam masing-masing 1.500 bibit, satu dilakukan dengan teknik konvensional dan lainnya pakai Megafloc. Dengan Megafloc keuntungan Rp 2 juta lebih besar, ditambah lebih hemat tenaga karena tak perlu memisah lele berdasarkan ukuran," sambung Nadya.

Saat sama-sama dipanen 2 bulan kemudian menggunakan teknik konvensional kolam menghasilkan 300 kilogram lele, sedangkan menggunakan Megafloc didapat 394 kilogram dengan pemberian pakan lebih sedikit. Hanya saja, menggunakan Megafloc membutuhkan pemasangan aerator yang mampu menggerakkan air kolam agar gumpalan floc terbentuk.

Probiotik hasil ciptaan tim peneliti Uniba ini bisa dibeli dengan harga Rp 70 ribu per botol ukuran 1 liter, yang penggunanya harus berdasarkan petunjuk yang ada.

Nadya mengatakan kini timnya tengah bersiap mengembangkan hasil penelitian tersebut bersama Pokdakan lain.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES