Gaya Hidup

Meski Sudah Layu, Ternyata Sayuran Masih Bisa Dimasak

Kamis, 14 September 2017 - 02:28 | 864.09k
ILUSTRASI. Sayur dan buah. (Foto: beritacenter.com)
ILUSTRASI. Sayur dan buah. (Foto: beritacenter.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sayur dan buah-buahan yang segar selalu menjadi pilihan dibandingkan sayuran yang sudah layu. Meski terkesan tidak menarik, tapi tahukah Anda kalau sayuran layu pun masih layak untuk dikonsumsi?

Dilansir dari Health, Rachel Beller seorang nutrisionis di Los Angeles mengatakan bahwa selama buah dan sayur masih terlihat segar dan tidak busuk atau basi, tampilan fisik yang sedikit layu dan tak sempurna sebenarnya tidak masalah. Dia menjamin, makanan yang terlihat tidak sempurna itu masih memiliki kandungan yang sama seperti makanan lain sejenisnya. 

Menurut pendiri Beller Nutritional Institute ini, semua jenis makanan, buah dan sayur dapat menambah gizi harian Anda. Banyak orang kurang makan buah dan sayur,  kebiasaan membedakan buah dan sayur dari tampilan hanya akan membuat Anda semakin menjauhi makanan sehat.

Untuk pengolahan sayuran yang sudah layu, seperti dilansir dari Hello Sehat, tidak ada perbedaan antara cara mengolah sayuran layu dengan sayuran yang segar. Mulai dari digoreng, direbus, dikukus, dipanggang, hingga dibakar, semuanya sah-sah saja. Kandungan nutrisinya pun tidak jauh berbeda dengan buah dan sayuran segar lainnya.

Anda hanya perlu memastikan bahwa sayuran yang sudah layu itu sudah dicuci hingga bersih. Bila ada sebagian kecil dari buah atau sayur yang sepertinya terlalu matang atau rusak, Anda bisa memotong bagian tersebut untuk dibuang dan mengonsumsi sisanya.

Pada dasarnya, cara pengolahan dan konsumsi terbaik sayur itu tergantung dari jenis sayurnya sendiri. Cuma yang perlu digarisbawahi adalah ketika sayur itu sudah dicabut dari batangnya, pada saat itu kandungan nutrisinya sebagian sudah berkurang. Sayur mendapatkan suplai kandungan nutrisi langsung dari tanaman atau tumbuhan itu sendiri. Jadi ketika suplai gizinya terputus, maka kandungan nutrisi sayur pun berkurang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES