11 Kecamatan di Kabupaten Malang Rawan Kekeringan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musim kemarau sudah dirasakan di wilayah Jawa Timur, tidak terkecuali Kabupaten Malang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sudah memetakan beberapa wilayah yang dianggap rawan kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, menjelaskan, ada beberapa titik rawan terjadinya bencana, di Malang utara, dan Malang selatan terutama di kawasan pesisir pantai.
Bambang menjelaskan, penyebab kawasan Malang selatan rawan kekeringan, karena merupakan akhir penggunungan Kendeng yang tipikalnya daerah kapur.
"Beberapa daerah rawan bencana sudah kami petakan," kata dia kepada wartawan, Selasa (12/9/2017).
BPBD memetakan, ada 11 kecamatan di Kabupaten Malang yang dianggap rawan kekeringan.
Daerah yang sudah dipetakan, lanjut dia, untuk wilayah Malang utara adalah Kecamatan Singosari (Desa Wonorejo); Kecamatan Lawang (Desa Sidoluhur); Kecamatan Jabung (Desa Jabung, Desa Kemiri).
Sementara untuk Malang selatan adalah Kecamatan Kalipare (Desa Putukrejo); Kecamatan Pagak (Desa Gampingan, Desa Pagak, Desa Sumberejo); Kecamatan Donomulyo (Desa Donomulyo, Desa Purwodadi; Desa Tlogosari, Desa Sumberoto; Desa Banjarejo; Desa Kedungsalam), Kecamatan Sumbermanjing Wetan; Kecamatan Bantur (Desa Pringgondani); dan Kecamatan Gedangan (Desa Gajahrejo), (Desa Druju, Desa Sumberagung, Desa Ringinsari).
Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan. (foto: Tika/TIMES Indonesia)
Daerah lain di wilayah Kabupaten Malang adalah Kecamatan Sumberpucung (Desa Karangkates) dan Kecamatan Ngantang (Desa Selorejo).
Menurutnya, kekeringan tidak terjadi secara menyeluruh. Tapi ada titik-titik tertentu jika dilihat dari konturnya memang daerah sulit air.
Dia menjelaskan, ada satu daerah yang jika dilihat berposisi di bawah, namun tetap dilanda kekeringan. Kawasan itu adalah Sumberpucung.
"Sebenarnya juga hal lucu tapi kenyataannya seperti itu, itu daerah Sumberpucung," kata mantan Kepala Satpol PP Kabupaten Malang itu.
Sementara untuk daerah yang berpotensi terdampak bencana kekeringan, pihak BPBD masih akan memetakan lagi.
“Daerah baru yang patut kita duga sambil jalan kita monitoring. Ada beberapa daerah baru yang tahun-tahun sebelumnya kering air, kini sudah banyak air," bebernya.
Hal ini karena telah dilakukan penanaman pohon dengan penghijauan untuk menjaga sumber air.
Dia mencontohkan di daerah sulit air seperti Selorejo, Kecamatan Ngantang, warga swadaya mandiri membuat sumur bor, sehingga ketersediaan air terjaga.
"Atas swadaya mereka sendiri, ketersediaan air terjaga," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Sumber | : TIMES Malang |