Kesehatan

Pentingnya Mempertahankan Gigi di Dalam Rongga Mulut

Jumat, 08 September 2017 - 17:26 | 143.64k
drg Ceples Dian Kartika WP. Sp.KG, Spesialis Konservasi Gigi RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: TIMES Indonesia)
drg Ceples Dian Kartika WP. Sp.KG, Spesialis Konservasi Gigi RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Berobat rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi, belum begitu familiar di beberapa lapisan masyarakat. Yang sering terjadi adalah berobat ke dokter gigi saat sakit atau gigi terasa tidak nyaman. Tak pelak, saat itu kondisi sakit gigi sudah parah. Atau gigi sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

Apalagi memang sudah sering merasakan sakit di gigi serta bengkak digusi berkali-kali.

Ada anggapan bahwa saat sakit gigi, akan lebih enak jika dicabut, karena sakitnya pasti hilang. Hal inilah yang perlu diluruskan. Karena dengan gigi hilang atau dicabut dan tidak dilakukan perawatan lebih lanjut, justru akan menyebabkan masalah yang berkelanjutan. 

Gigi-geligi adalah bagian dari sistem mastikasi (Pengunyahan). Pengertian sistem mastikasi adalah suatu sistem di daerah stomatognati yang mempunyai fungsi komplek dan sangat bervariasi, yang melibatkan kerjasama dari sistem saraf, otot-otot kunyah, rahang atas dan rahang bawah, gigi-geligi, seluruh jaringan lunak rongga mulut dan bibir.

Adanya gangguan dari salah satu unsur tersebut akan dapat berakibat terganggunya sistem mastikasi. Adapun faktor penyebab gangguan fungsi mastikasi salah satunya adalah:

Kehilangan Gigi-geligi. Tanpa gigi, manusia tidak dapat mencerna makanan dan berakibat terjadi penurunan efisiensi mengunyah.

Kehilangan gigi tidak serta merta dikompensasi dengan penggantian gigi palsu, karena sering menimbulkan perasaan kurang nyaman dari pemakai, sehingga fungsi gigi belum dapat sepenuhnya digantikan oleh gigi tiruan ditinjau dari segi efektifitas dan efisiensi.

Oleh karena itu kelancaran pengunyahan makanan didalam rongga mulut bergantung pada kelengkapan susunan gigi. Jumlah gigi yang tidak lengkap akan menurunkan keefektifan fungsi pengunyahan.

Karies dan peyakit periodontal yang berkelanjutan bukan berarti tidak dapat dilakukan tindakan perawatan. Akan tetapi masih banyak macam perawatan yang bisa dilakukan supaya gigi dapat dipertahankan lama dalam rongga mulut. Salah satunya adalah perawatan endodontik.

Perawatan endodontik merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang menyangkut perawatan pada jaringan pulpa (saraf gigi) dan jaringan periapikal (penyangga gigi).

Gejala yang terjadi apabila lubang telah mencapai syaraf gigi adalah sakit yang terjadi secara tiba-tiba, senut-senut dan seringkali rasa sakit sampai telinga dan kepala.

Tujuan perawatan endodontik adalah mereduksi atau mengeliminasi mikro organisme dan produknya dari saluran akar atau mengembalikan keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, sehingga gigi dapat dipertahankan selama mungkin di dalam mulut. Dengan harapan gigi tersebut tidak menimbulkan keluhan dan dapat berfungsi baik. 

Untuk mendapatkan hasil perawatan yang paripurna, perawatan saluran akar dan restorasi, sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi spesialis konservasi gigi atau disebut juga endodontis. (*)

* Penulis drg Ceples Dian Kartika WP. Sp.KG, Spesialis Konservasi Gigi RSUD Blambangan, Banyuwangi.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Pasuruan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES