Kuliner

Ini Rahasia Kehangatan Ronde Matoh ala Surabaya

Jumat, 08 September 2017 - 12:37 | 36.23k
Ronde Matoh ala Surabaya yang kaya akan rempah dan banyak manfaat. (Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ronde Matoh ala Surabaya yang kaya akan rempah dan banyak manfaat. (Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semerbak aroma jahe berpadu sere dan kayu manis sungguh menggoda. Semangkuk ronde panas kuah manis rasa khas rempah Indonesia. Bola - bola tepung ketan lezat nan kenyal bertabur kacang gurih menambah sensasi tiap gigitan. 

Ronde adalah menu tradisional merakyat nan kaya manfaat. Mampu menghangatkan tubuh serta melancarkan peredaran darah karena kaya kandungan herbal.

Menurut sejarah, ronde adalah makanan tradisional China dengan nama asli Tāngyuán. Terbuat dari tepung ketan, dicampur sedikit air lalu dibentuk menjadi bola, direbus, dan disajikan dengan kuah manis. 

Jika Anda berkunjung ke Surabaya, jangan lewatkan sebuah kios ronde dan angsle yang cukup fenomenal, yaitu Warunge Mas Pra1. Berbeda dengan warung ronde yang lain, di tempat ini ronde tidak disajikan biasa - biasa saja, namun banyak varian rasa.

Dengan nama beken Ronde Matoh, Warung milik Pramudito tersebut menyajikan rasa ronde lain dari yang lain. 

Selain resep khusus untuk kuah, juga isian bola ketan inovatif. Anti mainstream. Menurutnya, matoh sendiri memiliki arti enak, diambil dari bahasa Bojonegoro. Tempat asal sang istri, Widi Kurniati.

Sebut saja, mulai dari Ronde Matoh Ori, Ronde Matoh Keju dengan isian keju nan lumer di mulut, Ronde Matoh Kurma yang manis dan legit, juga tak ketinggalan Angsle Matoh. 

Ronde kurma menjadi menu favorit pilihan pengunjung. Kelezatan kurma dalam tiap gigitan bola - bola tepung ketan, kenyalnya kolang kaling dan jelly, serta kerenyahan kacang sungguh menggoda selera. 

Ditambah rasa kuah paduan resep khusus jahe bakar, pandan, sere dan kayu manis makin menghangatkan tubuh di cuaca angin kemarau maupun musim penghujan. 

"Yang membedakan dengan lainnya,  jahe dibakar dulu supaya tenggorokan sensitif bisa menikmati menu ini," terang Pramudito.

"Ronde yang kita sajikan tidak konvensional dan bisa diinovasi dengan berbagai isian," imbuh pria yang akrab disapa Mas Pra tersebut.

Uniknya lagi, pelanggan bisa order ronde dingin bagi yang tidak suka panas. Cukup ditambahkan es batu jadilah ronde segar namun tetap menyehatkan.

"Ada yang minta ditambahkan es batu bagi yang tidak suka panas. Kita berfikir bahwa ronde tidak identik dengan menu malam," tambahnya.

Selain ronde, Warunge Mas Pra juga menjual menu otentik lain. Seperti Ketan Belai (bumbu kedelai), Ketan Kutil dengan campuran kacang, Ketan Ayu, Ketan Miss Sus, Ketan Sus Chezz, Ketan Arab, Ketan Cream Pelangi, Ketan Kuah Duren, juga Surabi kuah. Semua menu tersebut dibanderol harga mulai dari Rp 9000 - Rp 12.000 saja.

"Makan apapun minumnya ronde. Justru kebanyakan cuaca panas banyak yang minum ronde," imbuh sang istri, Widi Kurniati. 

Mas Pra mengawali usaha sejak 2009 silam di Sidoarjo. Meskipun sempat vakum karena kesibukan, untuk mengobati kerinduan para pelanggan setia, akhirnya ia bersama istri kembali berjualan di Cafe Lambe Toerah, Kawasan Jalan Kendangsari, Surabaya. 

Warung buka mulai jam 08.00 - 22.00 WIB. Dengan tagline Warunge Mas Pra1, Gak cuma bikin kenyang perut, pria kreatif ini mampu menghadirkan inovasi kuliner yang sayang jika dilewatkan begitu saja saat bertandang ke Surabaya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES