Pendidikan Teknologi Pertanian Indonesia

Dirjen PSP Dukung Mahasiswa STPP Berbisnis

Rabu, 06 September 2017 - 20:43 | 30.11k
Dirjen PSP singgah ke pusat pengembangan wirausahawan muda “Agrimart”. Ia meninjau produk-produk olahan dari mahasiswa yang mengikuti program Pengembangan Wirausahawan Muda Pertanian (PWNP). (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
Dirjen PSP singgah ke pusat pengembangan wirausahawan muda “Agrimart”. Ia meninjau produk-produk olahan dari mahasiswa yang mengikuti program Pengembangan Wirausahawan Muda Pertanian (PWNP). (Foto: ajp.TIMES Indonesia)
FOKUS

Teknologi Pertanian Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Jenderal (dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev mengunjungi STPP Malang, Rabu (6/9/2017).

Kunjungan ini dalam rangka memberikan kuliah umum mahasiswa STPP Malang. Mengawali kunjungannya Dirjen PSP singgah ke pusat pengembangan wirausahawan muda “Agrimart”. Ia meninjau produk-produk olahan dari mahasiswa yang mengikuti program Pengembangan Wirausahawan Muda Pertanian (PWNP). 

Di outlet agrimart ia tertarik dengan produk lokal dari daerah Sumba NTT yaitu minyak oles dari buah kelapa. "Produk ini memiliki nilai yang tinggi, dengan resep tradisional kelapa bisa diolah menjadi minyak sehingga memiliki nilai ekonomis dan tahan lama," ungkapnya.

Dirjen PSP juga menyempatkan untuk mengunjungi café corner, yang juga merupakan usaha pengembangan dari kelompok mahasiswa PWNP. Café corner menyajikan makanan olahan-olahan pertanian seperti olahan jamur, pisang, sayuran, dan kopi. 

STPP-Malang-CN4sEI.jpg

Menurutnya Café corner bisa jadi muara dari semua produk yang ada di atas (lahan), bila perlu disini diberi “space” untuk pengolahannya. Seperti yang dicontohkan dari kopi, di dekatkan dengan café nya sehingga olahannya dapat dilihat bisa jadi wisata edukasi. 

Dikembangkan juga olahan unggulan lokal yang khas semisal dikembangkan kopi Madura yang mengolahnya dicampur jagung.

STPP-Malang-BMo3mr.jpg

Pada kesempatan ini Pending memberikan hadiah kepada cofe corner berupa mesin coffe maker. Karena disini adalah sarana mahasiswa untuk mengenal dan mengembangkan bisnis, wirausaha dan jiwa enterpreneure. 

Menurutnya mahasiswa STPP tidak boleh hanya berpikir untuk menjadi pegawai negeri sipil, tapi harus bisa menjadi pebisnis dan pengusaha.

Hadir juga di cofe corner Ir. Kit Firul Aziz dari Balai Penelitian Kopi dan Kakao Jember, beliau hadir di STPP Malang meninjau kebun kopi dan kakao untuk melakukan perbaikan produksi untuk komoditas tersebut.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES