Peristiwa Daerah

Gandeng BNN, STPP Malang Cegah Bahaya Narkoba

Rabu, 06 September 2017 - 12:00 | 32.51k
Drs. M. Khoirul, MM selaku Kasi Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang memaparkan akan bahaya narkoba bagi tubuh. (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)
Drs. M. Khoirul, MM selaku Kasi Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang memaparkan akan bahaya narkoba bagi tubuh. (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Malang mengadakan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi masa depan pemuda dan bangsa.

Sebagai lembaga pendidikan, STPP Malang prihatin dan mengkhawatirkan terhadap permasalahan narkoba di Indonesia. Jutaan orang lebih telah terlanjur mengonsumsi narkoba ilegal, baik sintetis, alami, maupun narkoba jenis baru yang beredar di masyarakat saat ini. 

Indonesia mengalami krisis moral dengan narkoba. Banyak yang meninggal karenanya.

STPP-Narkoba-3Xp4Eh.jpgBNN Kabupaten Malang menggelar sosialisasi di STPP sebagai bentuk penanggulangan eredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa. (Foto: Humas STPP Malang for TIMES Indonesia)

STPP Malang berkewajiban membantu pemerintah mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba. 

STPP Malang tidak ingin ada kasus narkoba hingga sampai menjerat generasi bangsa. "Jangan coba-coba dengan narkoba. Ada yang coba berarti siap out dari STPP Malang," tegas Ketua STPP Malang yang diwakili Dr Ir Ismulhadi MSi selaku Wakil Ketua II, Selasa (5/9/2017) di Ruang Diorama. 

Dia bersyukur, hingga saat ini tidak terjadi kasus narkoba di STPP. Kendati demikian, tetap diperlukan perhatian dan kewaspadaan.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Kabupaten Malang Agus Priyono mengatakan bahwa sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa, menjadi bagian dari program prioritas BNN.

Sosialisasi penting mengingat Indonesia saat ini sedang darurat narkoba. Barang haram ini menjadi senjata pemusnah massal untuk merusak generasi muda.

"Kalau pemuda-pemuda Indonesia teracuni semua, nama Indonesia akan tinggal kenangan. Karena itulah kenapa kita menyatakan perang dengan narkoba," tandasnya.

Sementara itu Drs. M. Khoirul, MM selaku Kasi Rehabilitasi BNN Kabupaten Malang menjelaskan Narkotika, Psikotropika, bahan –bahan addictive lainnya merupakan suatu zat yang bukan tergolong minuman atau makanan yang dapat mempengaruhi kinerja otak.

"Pengguna narkoba semua orang lapisan masyarakat dari segala umur termasuk anak-anak. Tetapi yang beresiko tinggi adalah remaja. Sebab remaja ingin menemukan status atau jatidirinya atau status quo. Saat yang tepat seseorang bisa terjerat atau terkena narkoba. Kapan seseorang bisa terjerat narkoba ? Pada saat atau pada waktu mereka ada masalah misalnya ada masalah dengan keluarga, pasangan, materi pelajaran-pelajaran yang sulit, pertemanan," paparnya. 

Karena itu penting sekali dilakukan sosialisasi di berbagai tempat, baik sekolah maupun perkantran bahkan juga di tempat terbuka umum seperti pasar dan pusat permainan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES