TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gorengan adalah salah satu makanan yang sudah menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Apalagi, bagi pecinta kopi. Padahal makan gorengan sangat membahayakan. Benarkah?
Diketahui, saat hujan, dingin-dingin memang paling enak menyantap makanan hangat, salah satunya adalah makan gorengan.
Bahkan kita sering nongkrong sama teman-teman di warung kopi, gorengan pun jadi santapan yang tidak bisa dilewatkan.
Dan sudah menjadi tradisi di Indonseia bila kita minum kopi ya harus ada gorengan.
Tapi kamu tahu tidak? Kalau sebenarnya terlalu banyak makan gorengan itu bisa memengaruhi dan menurunkan kesehatan?
Dibawah ini adalah daftar penyakit yang bisa disebabkan karena terlalu sering mengkonsumsi gorengan terlalu banyak.
1. Tenggorokan Gatal
Rasa gatal pada tenggorokan disebabkan oleh senyawa akrolein, senyawa yang terbentuk karena suhu pemanasan minyak goreng melebihi titik asapnya.
2. Batuk
Ini bisa terjadi karena ada infeksi di tenggorokan anda, dan itu terjadi setelah kamu mengkonsumsi gorengan, hal itu disebabkan dengan penggunaan minyak bekas.
3. Kolesterol
Penggunaan minyak bekas bisa mengakibat kan kolestrol jahat karena adanya lemak trans (Lemak paling berbahaya bagi manusia karena menaikkan kholesterol jahat dan menurunkan HDL kholesterol) , dan juga bisa memperbesar terkena penyakit jantung.
4. Kanker
Karena makanan gorengan mengandung “Acrylamide”. Makanan yang mengandung banyak karbohidrat jika anda masak dengan temperatur tinggi dalam hal ini digoreng maka akan membentuk acrylamide.
Acrylamide adalah Carcinogen yang berhubungan dengan sel kanker, berbagai macam jenis kanker dapat terbentuk akibat senyawa ini.
Benar, gara-gara terlalu sering mengkonsumsi gorengan, bisa menimbulkan banyaj masalah kesehatan, mulai dari penyakit ringan hingga parah bisa menjangkitimu.
Sebelum semuanya terlambat, mulai sekarang kurangi makan gorengan ya, karena sangat bisa saja empat penyakit diatas telah menjangkitimu saat ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Sholihin Nur |
