Gaya Hidup

Ini 5 Alasan Harus Berhenti Konsumsi Makanan Kemasan

Minggu, 03 September 2017 - 03:32 | 31.78k
Bahaya makanan kemasan bagi tubuh (Foto: Hellosehat / ilustrasi  TIMES Indonesia)
Bahaya makanan kemasan bagi tubuh (Foto: Hellosehat / ilustrasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tidak pernah mengonsumsi makanan kemasan? Mulai dari susu, jus, daging olahan, buah-buahan, sampai makanan ringan, semuanya sudah ada dalam bentuk kemasan. Tak dapat disangkal makanan kemasan sudah menjadi bagian dalam kehidupan banyak orang.

Meski dinilai memudahkan, ternyata ada banyak bahaya makanan kemasan yang mengintai kesehatan tubuh Anda. Berikut bahaya makanan kemasan bagi tubuh seperti dilansir dari Hello Sehat.

1. Tak bernutrisi
Biasanya makanan kemasan mengandung nutrisi yang sangat rendah dibandingkan makanan segar. Pasalnya, makanan kemasan harus melewati berbagai tahapan produksi yang membuat kandungan nutrisi dalam makanan berkurang.

Untuk menggantikan nutrisi yang hilang, produsen makanan kemasan akan menambahkan serat, vitamin, dan mineral sintetis dalam proses yang disebut fortifikasi. Namun hal ini tetap tidak bisa menggantikan kebaikan dari nutrisi alami yang terkandung dalam makanan.

2. Mengandung gula, garam, dan lemak trans yang tinggi
Gula, garam, dan lemak trans biasa terkandung dalam makanan kemasan dalam jumlah tinggi. Inilah yang menjadi bahaya makanan kemasan bagi tubuh, karena bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit. Ketiga kandungan tersebut bisa berdampak buruk pada kesehatan Anda jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

Konsumsi gula yang tinggi dapat mengganggu metabolisme dan menyumbang kalori berlebih pada tubuh. Terlalu banyak garam dalam tubuh dapat meningkatkan volume darah, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras, tapi pembuluh darah menyempit, sehingga tekanan darah Anda akan naik. Sedangkan, kandungan lemak trans dalam makanan kemasan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Hal ini kemudian dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit jantung.

3. Mengandung bahan kimia buatan
Jika Anda sering membaca informasi yang ada di kemasan makanan, pasti Anda pernah menemukan berbagai nama bahan yang Anda tidak kenal. Itu mungkin bahan kimia buatan yang sengaja ditambahkan dengan fungsi tertentu. Biasanya, makanan kemasan sering ditambahkan bahan pengawet, pewarna, penambah rasa, pemberi tekstur, sampai pemanis buatan.

Walaupun bahan-bahan kimia tersebut telah teruji, tapi mungkin ini tidak benar-benar aman bagi kesehatan jangka panjang. Buktinya saja penambahan pemanis buatan sirup jagung tinggi fruktosa pada banyak makanan dan minuman telah dihubungkan dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, bahkan kanker.

4. Bikin gemuk
Makanan kemasan umumnya mempunyai rasa yang lezat, yang semua orang suka. Para produsen makanan tahu bahwa konsumen suka dengan makanan yang manis, asin, dan berlemak. Maka mereka menciptakan makanan dengan rasa tersebut. Membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Ditambah lagi, kemasannya yang kecil membuat Anda tidak sadar sudah makan berapa banyak.

Beberapa penelitian pun membuktikan bahwa kandungan dalam makanan kemasan bisa membuat Anda makan lebih banyak dari yang Anda butuhkan, seperti dilansir dari Medical News Today. Otak Anda mungkin sudah sulit memahami bagaimana rasa kenyang, sehingga Anda tidak bisa berhenti makan makanan kemasan. Kadang, Anda mungkin “ketagihan” ingin makan lagi dan lagi sampai kenyang. Tanpa sadar, Anda sudah makan berlebihan.

5. Kemasannya mengandung senyawa berbahaya
Tidak hanya kandungan dalam makanan yang bisa membahayakan kesehatan, tapi kemasan makanannya juga dapat membahayakan kesehatan. Sejumlah bahan kimia terkandung dalam kemasan makanan dan bisa membahayakan kesehatan. Ini merupakan bahaya makanan kemasan yang bisa muncul dalam jangka panjang.

Hal ini pun telah dibuktikan oleh penelitian dalam Journal of Epidemiology and Community Health. Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam kemasan makanan bisa larut ke dalam makanan yang Anda makan, sehingga masuk ke tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES