Peristiwa Daerah

Rumah Garam Prisma Penyumbang Terbesar Produksi Garam di Lamongan

Kamis, 31 Agustus 2017 - 16:00 | 98.89k
Bupati Lamongan Fadeli bersama Forkopimda di Rumah Garam Prisma di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kamis (31/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Fadeli bersama Forkopimda di Rumah Garam Prisma di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kamis (31/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rumah Garam Prisma menjadi penyumbang terbesar dari total dari produksi garam Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, yang mencapai 1.730 ton.

Rumah Garam Prisma, sebanyak 40 unit rumah prisma yang dikelola oleh Kelompok Petani Garam Karya Lestari 1, di Desa Sedayu Lawas Kecamatan Brondong, masih bisa tetap berproduksi karena tidak terpengaruh turunnya hujan.

Atas keberhasilan Rumah Garam Prisma itu, Bupati Lamongan, Fadeli, mengatakan bakal memberikan perhatian khusus terhadap usaha garam prisma, seperti di Kecamatan Brondong.

Rumah-Garam-Prisma-24jyXJ.jpgBupati Lamongan Fadeli bersama Forkopimda di Rumah Garam Prisma di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kamis (31/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

“Ke depan paling tidak kita bisa membantu peralatan sesuai dengan kebutuhan, sehingga lebih cepata dalam pengolahan,” katanya saat melihat Rumah Garam Prisma milik Arifin Samian di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kamis (31/8/2017).

BACA JUGA: Rumah Garam Prisma, Solusi Atasi Kelangkaan Garam

Tingginya manfaat rumah prisma bagi petani garam ini Lamongan berencana untuk membuat Rumah Garam Prisma pada tahun 2018, sehingga produksi yang dihasilkan bisa lebih banyak, serta kualitas garam yang dihasilkan juga lebih bagus.

“Bersih dan kualitas garam kita lihat terjamin. Kita akan kembangkan usaha garam ini,” tutur Fadeli.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Suyatmoko melalui Kabag Humas dan Protokol Agus Hendrawanx menyebutkan, sampai dengan Agustus 2017, produksi garam di Lamongan baru mencapai 1.730 ton atau 8 persen dari target produksi 21.450 ton.

“Dari target 21.450 ton produksi garam, baru teralisasi 1.730 ton atau baru 8 persen,” ujar Suyatmoko.

Rumah-Garam-Prisma-3tubm.jpgBupati Lamongan Fadeli bersama Forkopimda di Rumah Garam Prisma di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kamis (31/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

Belum tercapainya target itu terutama karena musim hujan yang berlangsung lebih lama. Namun Ia masih optimis target itu bisa dikejar di Bulan Oktober dan Nopember yang diperkirakan sudah tidak ada terjadi turun hujan.

“Puncak musim kemarau diperkirakan pada bulan Oktober dan November, sehingga akan terjadi produksi garam secara maksimal,” ucapnya.

Untuk diketahui, pembentukan rumah prisma ini pada awalnya dilakukan secara swadaya oleh petani garam setempat. “Kami harap pemerintah bisa membantu peralatan sesuai yang kami butuhkan,” kata Arifin.

Menurutnya, penggunaan rumah prisma tersebut memiliki banyak keunggulan. Diantaranya bisa dilakukan produksi setiap tahun, karena tidak tergantung musim. “Sehingga produksi garam lebih efesien dari segi waktu dan lebih banyak hasil produksi,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES