Glutera News

Anda Membutuhkan BCAA (Branched-Chain Amino Acids)

Rabu, 30 Agustus 2017 - 08:43 | 680.75k
ILUSTRASI - Branched-Chain Amino Acids (Foto: Gluteranews)
ILUSTRASI - Branched-Chain Amino Acids (Foto: Gluteranews)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – BCAA adalah singkatan dari Branch Chain Amino Acids. BCAA merupakan salah satu suplemen yang paling dicari karena paling efektif membangun otot dan meningkatkan kinerja dan performa fisik bagi siapapun yang mengkonsumsinya. Banyak orang belum tahu apa itu BCAA, bagaimana cara BCAA bekerja pada tubuh, dan kapan waktu menggunakannya.

BCAA terdiri dari beberapa asam amino. Secara sederhana, asam amino adalah blok pembangun protein dan pertumbuhan otot. Setiap protein yang Anda makan akan diolah oleh tubuh untuk diubah menjadi asam amino sehingga tubuh Anda dapat menyerap dan menggunakannya. Asam amino yang Anda dapatkan dari sumber protein disebut asam amino esensial. Alasannya karena tubuh tidak secara alami menghasilkannya tetapi harus diperoleh dari asupan makanan. Ada 9 asam amino esensial, yaitu histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, triptofan, dan valin. Sedangkan BCAA terdiri dari 3 asam amino, yaitu leusin, isoleusin, dan valin. BCAA adalah asam amino sederhana yang digunakan untuk membentuk jaringan otot.

Apa Fungsi Bcaa Dalam Tubuh?
35% dari otot kita dibentuk oleh BCAA dan BCAA harus selalu ada dalam tubuh untuk membantu pertumbuhan otot. Selain itu, BCAA juga digunakan untuk menyeimbangkan pelepasan hormon dan fungsi otak. BCAA sangat baik untuk dikonsumsi ketika Anda berolahraga, karena saat itu tubuh Anda akan menghabiskannya penyimpanan glikogen dan mulai mengirim sinyal untuk menghentikan sintesis protein. Hal ini membuat tubuh Anda menjadi katabolik atau memecah otot. Berikan tubuh Anda asupan BCAA untuk membalikkan efek katabolik dan memungkinkan tubuh Anda untuk melanjutkan sintesis proteinnya dan memicu pertumbuhan otot yang lebih baik serta daya pulih yang lebih cepat.

Manfaat Suplemen Bcaa :
1. BCAA sangat penting untuk mencegah katabolisme dalam masa pemulihan setelah latihan, membantu mengurangi pemecahan protein.
2. BCAA berpengaruh pada berkurangnya nyeri otot saat latihan sehingga pemulihan lebih cepat dan Anda akan lebih cepat kembali berlatih.
3. Leucine punya peranan penting dalam sintesis protein dan meningkatkan pertumbuhan otot pasca latihan.
4. BCAA bermanfaat untuk membantu menghilangkan lemak berlebih dan menurunkan berat badan.

Fungsi Dan Manfaat Protein Bagi Tubuh Manusia
Protein memiliki fungsi yang luar biasa bagi tubuh. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga mengandung fosfor. Seluruh kesatuan kompleks inilah yang berfungsi untuk meregenerasi sel dan gen dalam tubuh.

Protein berfungsi sebagai bahan dasar pembangun tubuh dan regulator gen. Protein juga diperlukan sebagai bahan pembantu dalam memelihara struktur tubuh, mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi, melawan infeksi, dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.

Walaupun protein menyediakan 4 kalori energi setiap gramnya, tubuh menggunakan protein hanya apabila karbohidrat dan lemak yang tersedia tidak mencukupi. Ketika diambil sebagai sumber energi, protein diubah fungsinya dari berbagai fungsi penting lain yang sangat penting bagi tubuh.

Fungsi Utama Protein Dalam Tubuh Manusia :

1. Protein sebagai Zat Pembangun
Maksud zat pembangun di sini adalah bahwa protein itu merupakan bahan pembentuk berbagai jaringan tubuh baru, di mana proses pembentukan jaringan baru selalu terjadi di dalam tubuh, antara lain:

• Pada masa pertumbuhan. Proses ini terjadi mulai lahir sampai menjadi dewasa muda. Dalam masa ini proses pembentukan jaringan terjadi secara besar- besaran.

• Dalam masa hamil. Di dalam tubuh wanita yang sedang hamil terjadi pembentukan jaringan–jaringan baru janin yang sedang dikandungnya dan jaringan uri. Pembentukan jaringan baru pada waktu hamil terjadi lebih cepat mulai pertengahan kehamilan.

• Penggantian jaringan–jaringan tubuh yang rusak dan dirombak. Pada waktu orang sakit keras atau pada berbagai penyakit menahun terlihat orang menjadi kurus disebabkan banyak jaringannya yang rusak.

• Waktu latihan–latihan dan olahraga terjadi pula pembentukan jaringan baru, terutama jaringan otot.

2. Protein sebagai Zat Pengatur
Selain protein amat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, protein juga turut memelihara serta mengatur proses-proses yang berlangsung dalam tubuh. Hormon yang mengatur proses pencernaan dalam tubuh adalah terdiri dari protein.

Mineral dan vitamin yang bergabung dengan protein membentuk enzim yang berperanan besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh. Demikian juga zat kekebalan tubuh (antibody) mengandung protein.Protein juga mengatur tekanan osmosa, pada keseimbangan cairan dan PH (asam – basa darah). Protein membantu mengatur keluar masuknya cairan, nutrient (zat gizi) dan metabolit dari jaringan masuk ke saluran darah.

3. Protein sebagai Pemberi Tenaga
Para peneliti telah menemukan bahwa komposisi protein mengandung unsur karbon, dengan demikian maka jelas protein dapat berfungsi sebagai sumber energi pula. Dalam keadaan tersedianya karbohidrat yang tidak mencukupi maka untuk menyediakan energi, sejumlah karbon yang terkandung dalam protein akan dimanfaatkan seperlunya sehingga berlangsung pembakaran dan sejumlah protein lainnya digunakan memenuhi fungsi yang sebenarnya yaitu untuk pembentukan jaringan.
Berdasarkan sumbernya, protein dibagi menjadi dua, yaitu protein hewani dan protein nabati.

4. Perbaikan dan Perawatan
Protein disebut sebagai pondasi suatu bangunan yang bernama tubuh manusia. Hal ini karena fungsi protein sangat vital dalam pemeliharaan jaringan tubuh, termasuk pengembangan dan perbaikan. Mulai dari rambut, kulit, mata, otot dan organ semuanya terbuat dari protein. Inilah sebabnya mengapa anak-anak membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan orang dewasa. Karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan maka kehadiran protein yang cukup dalam tubuh mereka menjadi sangat dibutuhkan, agar pertumbuhan berjalan dengan baik. Begitu pula pada wanita hamil, mereka perlu meningkatkan asupan protein untuk membantu tumbuh kembang si jabang bayi serta menjaga kesehatan sang ibu

5. Pembentukan Hormon
Fungsi protein selanjutnya yaitu terlibat dalam pembentukan beberapa jenis hormon. Zat ini membantu tubuh mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang melibatkan interaksi beberapa organ. Insulin, yang merupakan bentuk lain dari protein, adalah contoh hormon yang mengatur gula darah. Dalam prosesnya insulin akan melibatkan interaksi antara organ pankreas dan hati. Secretin, adalah contoh lain dari hormon yang terbentuk dari protein. Zat ini membantu proses pencernaan dengan merangsang pankreas dan usus untuk menciptakan cairan yang diperlukan selama proses pencernaan berlangsung.

Beberapa contoh lain hormon yang merupakan molekul protein yaitu erythropoietin dan HCG. Erythropoietin, adalah hormon protein yang dibuat oleh ginjal untuk merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang. Sedangkan HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan hormon yang diproduksi oleh embrio dan plasenta selama masa awal kehamilan. Fungsi HCG untuk mempertahankan kadar estrogen dan progesteron pada wanita yang sedang dalam masa kehamilan. Ketika tes kehamilan dilakukan, akan diperiksa apakah terdapat HCG dalam urin atau darah yang dites. Jika HCG terlihat maka wanita tersebut dipastikan hamil, karena tanpa embrio atau plasenta hormon ini tidak dapat dibentuk.

6. Pembentukan Enzim
Fungsi protein selanjutnya adalah dalam proses pembentukan enzim. Enzim merupakan protein yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia dalam tubuh. Faktanya, sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh kita tidak akan berjalan lancar tanpa enzim. Sebagai contoh, suatu enzim berfungsi membantu mencerna protein, karbohidrat, dan lemak dari molekul yang besar ke molekul yang lebih kecil, sementara enzim yang lainnya membantu pembentukan DNA. Misalnya pada enzim pencernaan, enzim ini memecah makanan yang kita makan, menghasilkan partikel kecil yang dapat diserap melalui lapisan usus halus. Partikel tadi memasuki aliran darah, yang kemudian diangkut ke seluruh tubuh dan sel-sel kita. Sel kemudian menggunakan partikel makanan yang dicerna tadi sebagai nutrisi.

7. Sebagai Alat Transportasi dan Penyimpanan Molekul Tubuh
Protein adalah elemen utama dalam pengangkutan molekul tertentu. Misalnya, hemoglobin yang merupakan protein pengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin mengambil oksigen dari paru-paru, kemudian saat sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh. Protein juga kadangkala digunakan untuk menyimpan molekul tertentu, Ferritin misalnya. Ferritin merupakan protein yang dikombinasikan dengan zat besi, zat di simpan di hati (liver) yang fungsinya sebagai buffer jika tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan zat besi.

8. Sebagai Pembentuk Antibodi
Antibodi dibentuk oleh protein untuk membantu mencegah serangan penyakit dan infeksi pada tubuh. Protein ini mengidentifikasi dan membantu menghancurkan antigen seperti bakteri dan virus. Antibodi sering kali bekerjasama dengan sel sistem kekebalan lainnya. Sebagai contoh, antibodi akan mengidentifikasi dan kemudian mengelilingi antigen agar tetap terkurung sampai dapat dihancurkan oleh sel darah putih. Salah satu contoh fungsi penting antibodi adalah pada darah. Darah mengandung antibodi, yaitu protein yang dibuat oleh sel darah putih yang disebut limfosit B atau sel B. Antibodi ini berguna melawan serangan bakteri dan virus yang berpotensi mengancam kesehatan tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES