Kesehatan

Awas, Makanan Ini Memicu Kanker pada Wanita

Selasa, 29 Agustus 2017 - 02:20 | 42.27k
ILUSTRASI. Makanan tidak sehat. (Foto: Info Sehat/ Desain Ilustrasi TIMES Indonesia)
ILUSTRASI. Makanan tidak sehat. (Foto: Info Sehat/ Desain Ilustrasi TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kanker menjadi salah satu penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja. Penyebab kanker sangat beragam, salah satunya adalah dari pola makan. Apa yang kita konsumsi sehari-hari bisa jadi pemicu penyakit kanker.

Dikutip dari vemale.com, ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa makanan cepat saji yang tinggi kalori bisa menyebabkan risiko kanker pada wanita. Para peneliti ingin mengetahui hubungan antara rasio antara energi dan berat makanan yang disebut dietary energy density (DED) dengan kaitannya soal risiko terkena kanker. Mereka meneliti DED pada makanan yang dikonsumsi wanita yang sudah melewati menopause.  

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Academy of Nutrition and Dietetics itu pun menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang padat kandungan energinya bisa menyebabkan risiko kanker akibat obesitas sebanyak 10 kali pada wanita yang memiliki berat badan normal.

Menurut Cynthia Thomson, profesor di Mel and Enid Zuckerman College of Public Health, University of Arizona, Amerika Serikat, akibat yang dialami oleh wanita dengan berat badan normal yang berhubungan dengan risiko terkena kanker akibat obesitas tergolong baru.

Peneliti menggunakan data dari 90 ribu wanita menopause termasuk soal pola makan dan diagnosisnya akan penyakit kanker. Peneliti menemukan bahwa makanan yang rapat energi (energy density) pada wanita berbobot normal bisa mengganggu metabolisme tubuh. Dampak terburuknya dari kondisi itu adalah meningkatnya risiko terkena kanker.

Sangat penting untuk tetap memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Makanan cepat saji yang tinggi kandungan kalorinya pun sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Sekalipun berat badan normal, kalau makanan yang dikonsumsi memiliki kerapatan energi yang tinggi maka bisa meningkatkan risiko terkena kanker akibat obesitas.

Penelitian itu menyebutkan bahwa menjaga berat badan saja tidak cukup untuk mencegah diri terkena kanker akibat obesitas. Sehingga penting untuk menjaga pola makan dengan lebih baik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES