Kesehatan

Sering Lembur? Waspadai Penyakit Ini

Sabtu, 26 Agustus 2017 - 06:33 | 32.87k
Risiko stroke meningkat 33 persen pada orang-orang yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu (Desain: Ilustrasi/ TIMES Indonesia)
Risiko stroke meningkat 33 persen pada orang-orang yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu (Desain: Ilustrasi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kerja lembur menjadi pilihan saat deadline pekerjaan belum selesai. Meski dibolehkan, sebaiknya Anda menghindari kebiasaan lembur hingga larut malam, bahkan hingga tidak tidur. Terlalu sering lembur dapat berdampak buruk pada kehidupan Anda. Selain merenggut kebahagiaan dan kehidupan sosial Anda, bekerja melebihi jam kantor juga membahayakan kesehatan.

Banyak studi yang menemukan bahwa risiko penyakit jantung dan stroke meningkat pada karyawan kantor yang suka lembur kerja. Kerja lembur menyebabkan tekanan darah meningkat, yang mengganggu fungsi jantung.

Dilansir dari Hello Sehat, sebuah studi milik European Society of Cardiology (ESC) menemukan bahwa risiko stroke meningkat 33 persen pada orang-orang yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu. Bahkan risiko stroke akibat lembur kerja ini juga meningkat pada orang-orang yang bekerja sekitar 40 jam seminggu, dibandingkan dengan mereka yang pulang tepat waktu.

Temuan ini diperoleh setelah mengamati hampir 86 ribu karyawan pria dan wanita paruh baya di Inggris, Denmark, dan Swedia yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu dapat. Periset menemukan bahwa orang-orang ini tergolong rentan mengalami stroke dalam 10 tahun bekerja.

Mereka yang bekerja lewat jam kantor dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi merupakan kelainan jantung yang ditandai dengan ritme detak jantung yang tidak normal. Dalam aritmia jantung, bilik jantung berkontraksi lebih cepat dari biasanya sehingga tidak dapat memompa cukup darah. Selain stroke, jika aritmia jantung tidak terkontrol atau ditangani, lama kelamaan kondisi ini bisa melemahkan jantung dan menyebabkan gagal jantung.

Kerja lembur bukan satu-satunya penyebab stroke dan penyakit jantung. Pola hidup tidak sehat seperti merokok, terlalu banyak konsumsi makanan berlemak dan gorengan juga dapat memicu stroke dan penyakit jantung.

Pola hidup sehat sangat membantu Anda terhinar dari stroke dan penyakit jantung. Selain itu, rutin cek tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah terutama bagi orang-orang yang rentan mengalami kondisi-kondisi ini juga sangat dianjurkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES