Pendidikan Teknologi Pertanian Indonesia

'Ayo Dukung Regenerasi Petani'

Selasa, 22 Agustus 2017 - 21:54 | 53.36k
Tim Marching Band STPP Malang foto bersama Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Ketua STPP Malang. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
Tim Marching Band STPP Malang foto bersama Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Ketua STPP Malang. (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)
FOKUS

Teknologi Pertanian Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setiap tahun terjadi kehilangan jumlah rumah tangga petani rata-rata sebesar 2 persen. Dan petani yang ada saat ini, sebesar 61 persen telah berusia di atas 45 tahun. Kondisi demikian yang membawa konsekuensi andil para penyuluh pertanian dalam mendukung program regenerasi petani.

"Apakah sektor pertanian akan menjadi cerita lama di negara yang notabene agraris?" pertanyaan ini terlontar dalam sambutan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang dibacakan Momon Rusmono, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Selasa (22/8/2017) di Aula Sasana Giri Sabha STPP Malang.

STPP-Malang-BBKaFGM.jpgJajaran pimpinan STPP Malang bersama Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dr Ir Momon Rusmono MS (tengah -barisan depan). (Foto: Ferry/TIMES Indonesia)

Menurut Sensus Pertanian 2013 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani yang usianya lebih dari 45 tahun mencapai 61,8 persen. Sedangkan rumah tangga petani, tercatat pada tahun 2013 sebesar 31,1 juta orang  mengalami penurunan signifikan hingga menjadi 26,13 juta orang. 

Dengan regenerasi petani, lanjutnya, diharapkan dapat mendukung cita-cita Pemerintah, yaitu tercapainya kesejahteran petani, kedaulatan pangan serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045.

Dia optimis cita-cita tersebut tercapai. Menurutnya, trend keberhasilan terlihat dengan peningkatan produksi komoditas pertanian. Selain juga kolaborasi berbagai pihak, diantaranya petani, penyuluh pertanian, peneliti, mahasiswa, dosen, dan TNI. Kolaborasi ini terjalin dalam program upaya khusus (Upsus) peningkatan produksi di sentra produksi pangan.

BACA JUGA: Lulusan STPP Harus Tularkan Jiwa Wirausaha ke Petani

Disampaikannya, generasi muda akan tertarik pada sektor pertanian apabila ada sentuhan teknologi. Selain itu, ketertarikan akan muncul bila memberikan keuntungan nyata dengan melakukan diversifikasi dan nilai tambah. Pun dengan membuat jejaring usaha sehingga terjamin sarana produksi dan pasar, serta berwawasan lingkungan.

Untuk menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, perlu mengubah paradigma mereka. "Pertanian adalah sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh," terangnya. 

Berangkat dari kondisi tersebut, Ketua STPP Malang Siti Munifah mengajak seluruh alumni untuk bersama-sama menarik minat generasi muda masuk ke sektor pertanian.

"Ketidaktertarikan generasi muda masuk ke dunia pertanian, maka menjadi tanggung jawab bersama termasuk alumni menarik minat di daerah masing-masing," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES