Peristiwa Daerah

Lamongan Ingin Memiliki Varietas Kedelai Lokal

Selasa, 22 Agustus 2017 - 15:36 | 56.49k
Perwakilan Bank Indonesia dan Forkopimda, Bupati Lamongan Fadeli panen raya benih kedelai di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Selasa (22/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Perwakilan Bank Indonesia dan Forkopimda, Bupati Lamongan Fadeli panen raya benih kedelai di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Selasa (22/8/2017). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bupati Lamongan Fadeli, menginginkan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memiliki varietas kedelai unggulan seperti halnya varietas Grobokan.

“Kita memanen benih kedelai unggul dengan varietas Grobogan. Di kesempatan selanjutnya, seharusnya Lamongan sudah bisa memanen benih unggul dengan varietas asli Lamongan,” kata Fadeli saat panen raya benih di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Selasa (22/8/2017).

Fadeli mengatakan, Kabupaten Lamongan bisa menjadi daerah yang memiliki produk kedelai tersendiri. Apalagi, Lamongan sudah memiliki klaster pertanian khusus seluas 4 hektare yang telah memproduksi benih kedelai unggul.

Panen-Raya-2IvtjR.jpg

“Itu bisa menjadi ciri khas bagi Kabupaten Lamongan dalam pengembangan varietas kedelai,” ucapnya kala memanen bersama Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur Herawanto, dan Forkopimda Lamongan.

Fadeli menyebut, benih unggul tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mengembangkan klaster pertanian kedelai seluas 75 hektar di empat kecamatan.

Lebih jauh, Ia mengatakan, panen benih kedelai ini merupakan kelanjutan dari kerjasama dengan Bank Indonesia dan Pemkab Lamongan sejak 2015.

Fadeli juga menyebut kerjasama terjalin sebagai upaya Pemkab Lamongan untuk mendorong Lamongan sebagai lumbung pangannya nasional. “Tahun lalu Bank Indonesia telah membangun Rumah Kedelai di Kecamatan Tikung,” tuturnya.

Untuk diketahui, sejak menjalin kerjasama dengan BI, perkembangan komoditas kedelai di Lamongan cukup menggembirakan. Pada 2015 hasil produksinya bisa sampai 28 ribu ton yang kemudian naik menjadi 42 ribu ton di 2016.

Sementara untuk musim tanam tahun 2017 ini, dari target luas tanam 15.090 hektare, sampai dengan Juli sudah terealisasi sebanyak 11.279 hektar.

Berikutnya, untuk luas panen yang ditargetkan 15.088 hektar, sampai dengan Juli ini yang sudah dipanen 8.802 hektar. Produksinya sendiri sampai dengan Juli sudah tercapai 17.668 ton dengan produktivitas 2,007 ton per hektar.

Panen-Raya-39ztUf.jpg

Sementara itu, Herawanto menyebut kerjasama aktif dengan Pemkab Lamongan, dikarenakan kedelai merupakan salah satu komoditas utama penyumbang angka inflasi.

“Kami bekerjasama dengan Pemkab Lamongan dari hasil identifikasi bahwa Lamongan selama ini adalah penyangga kedelai Jawa Timur dan nasional,” tuturnya di hadapan petani kedelai Desa Kedungbanjar.

Ia pun berharap, kerjasama dengan Pemkab Lamongan yang telah berjalan dengan baik dapat mensejahterakan masyarakat Kabupaten Lamongan dan Jawa Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES